Motor Masuk Tol Jagorawi, Kini Diselidiki Polisi
Motor masuk tol Jagorawi pada hari Minggu sore lalu
Motor masuk tol Jagorawi berhasil mencuri sorotan jagat maya.
Momen tersebut terjadi di KM 9 arah Bogor pada har Minggu (30/5/2021) sekitar pukul 15.00 dan dibagikan ke media sosial oleh akun dengan nama pengguna @wementions.
Tak butuh waktu lama, kejadian ini pun mendapat perhatian khusus dari pihak kepolisian.
https://www.instagram.com/p/CPf7t4DHSaJ/
Baca juga: Abdee Slank, Dari Gitaris Jadi Komisaris
Motor masuk tol Jagorawi, diselidiki polisi
Pengendara tersebut menggunakan motor matic dengan mengenakan helm biru dan kaus hitam. Ia juga sempat ditegur oleh pengendara lain mengingat jalan tol memang diperuntukkan untuk kendaraan roda 4 atau lebih.
Tak lama setelah viral, Kepala Induk Turangga 04 Jagorawi, Komisaris Polisi Fitrisia Kamila pun angkat suara.
“Saat ini sedang dalam penelusuran,” kata Kamila, dikutip dari CNN Indonesia.
Baca juga: The Waves, Dokumenter Perjalanan Sub-Kultur Indonesia dari Era 90-an Hingga Hari Ini
Diduga karena mengikuti Google Maps
Lebih lanjut, Fitria menduga bahwa pemotor tersebut masuk ke jalan tol karena mengikuti Google Maps. Pasalnya, kejadian serupa memang sempat beberapa kali terjadi.
“Kalau rambu-rambu sudah banyak dipasang, tapi rata-rata mereka mengikuti Google Maps dengan navigasi untuk mobil. Jadi diarahkannya ke tol,” jelasnya.
Perlu diketahui pula, ini bukan kali pertama pula kendaraan non roda empat masuk tol.
Pada tanggal 14 Mei lalu, sebuah becak dengan dua penumpang sempat melintas di tol Surabaya – Gresik kurang lebih sejauh 2,6 kilometer.
Menurut Humas PT Margabumi Matraraya (MBMR) Andjar Hari Sutoto, sang pengemudi becak masuk tol karena lebih dekat dengan lokasi tujuan. Ia juga berdalih bahwa jalan tol sepi karena masa libur lebaran.
“Jadi, memang ada unsur kesengajaan, karena ini tol sepi, terus dia coba-coba lewat tol. Memang tujuannya ke situ, Margomulyo,” ucapnya, dikutip dari Kompas.
“Setelah kami tanyakan, sopir dan penumpangnya ternyata satu keluarga, mereka mudik lokal.”