Mie Ayam 5 Ribu? Seperti Apa Rasa dan Porsinya?!
Mie Ayam Khas Amongrogo, mendadak viral karena harganya yang terbilang “ekonomis”
Sebuah warung makan sederhana yang berlokasi di Jalan Bugisan Selatan nomor 58, Yogyakarta mendadak viral usai diketahui kalau mereka menawarkan mie ayam dengan harga yang sangat ekonomis dan ramah di kantong.
Mie Ayam Khas Amongro memiliki menu mie ayam dengan harga IDR 5.000,-/ mangkok, dan lebih gokilnya kalau Lo sedang berulang tahun, maka warung tersebut akan memberikan mie ayam bakso dan es teh gratis!
Tidak kalah dengan restoran papan atas, warung ini juga memberikan fasilitas charge hp gratis bagi setiap pengunjungnya.
Seperti apa rasa dan bagaimana porsinya?
Setelah dipesan, ternyata harga dengan harga IDR 5.000,- setiap konsumen mendapatkan satu mangkok mie ayam biasa dan bakso. Dari penampilannya, mie ayam tersebut tidak jauh berbeda dengan mie-mie “gerobakan” pada umumnya.
Namun perbedaan yang paling signifikan adalah porsinya yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan porsi standar. Seperti dikutip dari Detik.com, mienya terbilang kenyal dan ukurannya tidak terlalu besar.
Sedangkan untuk kuahnya, berwarna kuning ‘kental’, meski harganya 5 ribu, setiap mangkuk dipenuhi dengan taburan ayam yang tidak sedikit dan secara keseluruhan mie ini tergolong enak!
“Rasanya gurih dan manis!” begitu tutur Pradito.
Kenapa mie ayam tersebut dibanderol dengan harga IDR 5.000,- ?
Gatot Prayitno selaku pemilik warung tersebut mengaku baru mulai berjualan lagi setelah sempat tutup karena corona. “Sebelumnya saya jualan di depan pasar Klitikan, terus pindah dan pas corona tutup. Ini baru mulai jualan lagi 2 bulanan.” begitu tuturnya seperti dikutip dari Detik.com.
Perihal soal harga mie ayamnya yang sangat murah, Gatot menuturkan kalau dia menyesuaikan harga tersebut dangan kondisi sekarang ini. Lebih lanjutnya dia ingin membantu mempermudah masyarakat untuk membeli makanan dengan harga terjangkau.
“Ini kan baru pandemi, apa-apa mahal, semua mahal, makan mahal. Dari situ, saya coba untuk membantu masyarakat bawah dengan penghasilan rendah. Makanya saya kasih harga 5 ribu,” begitu ucapnya
Sebelum berjualan dengan harga 5 ribu, dirinya sempat menjual mie dengan harga 6 ribu, tapi sering kali para konsumen yang membuka dompet hanya memeliki 5 ribu. Dari situlah ide tersebut muncul.
Sehari bisa laku 300 porsi
Meskipun menjual mie dengan harga yang relatif murah, ternyata Gatot tidak merugi. Melainkan dalam sehari, dirinya bisa mendapatkan omzet jutaan rupiah.
“Gak rugi mas, karena sehari bisa 300 porsi! Jadi nutup pastinya. Apalagi setiap hari pasti habis, kan saya dagang dari jam 7 pagi dan biasanya jam 4 sore sudah habis,” begitu tuturnya.
Gatot juga mengaku meski dalam masa pandemi, seharinya dia mendapatkan omzet sekitar IDR 2.500.000,-. Lebih lanjutnya, Gatot menjelaskan kalau dia lebih memilih untuk mendapatkan untung yang relatif tipis namun laris manis dari pada untung besar namun kurang laris.
—
Nah buat Lo yang penasaran bisa langsung menuju ke Jalan Bugisan Selatan nomor 58, Yogyakarta atau cabang terbarunya di Jalan Godean KM4.