Merasa Panas dan Gerah Beberapa Hari Belakang, Ini Penjelasan BMKG
Akhir-akhir ini, lo kerasa gak kalau suhu di luar sedang panas-panasnya?. Tidak ada angin dan hawa yang panas, bikin kita seharian jadi basah kuyup karena berkeringat.
Kira-kira kenapa ya?
Peralihan ke Musim Kemarau
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca terik dan gerah beberapa hari belakangan terjadi akibat beberapa faktor. Bisa karena suhu udara yang tinggi hingga kelembaban udara yang rendah.
Suhu dan kelembaban tinggi dikarenakan kondisi langit yang cerah dan tidak adanya awan di langit. Makanya pancaran sinar matahari langsung lebih banyak diteruskan ke permukaan bumi.
Akibat peralihan ke musim kemarau ini, tutupan awan pun berkurang. Sehingga tidak ada yang bisa menghalangi sinar matahari sebelum jatuh ke bumi.
Momen Suhu Menghangat di Indonesia
Peralihan musim ini mengakibatkan sejumlah daerah di Indonesia akan menghangat. Sebelumnya, BMKG juga sudah memprediksikan bahwa periode Maret-April 2020 suhu di sebagian besar wilayah Indonesia akan menghangat.
Untuk bulan ini, BMKG mengidentifikasi bahwa akan banyak daerah yang bisa menyentuh suhu maksimum 34 derajat sampai 36 derajat Celsius. Kemungkinan besar juga wilayah Karangkates, Malang, Jawa Timur akan menyentuh angka 37 derajat Celsius.
Sementara itu, kelembaban udara minimum di bawah 60 persen akan terjadi di wilayah Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, sebagian Jawa Timur, dan Riau.
Pemanasan Global
BMKG juga menerangkan bahwa meningkatnya suhu di Indonesia akibat pemanasan global. Isu yang dulu sempat ramai diperbincangkan dan akan selalu dirasakan.
Menurut Badan Meteorologi Dunia (WMO), tanggal 15 Januari 2020 mereka mencatat bahwa tahun lalu merupakan tahun terpanas kedua sejak 1850.
BMKG juga menganalisa bahwa tren peningkatan suhu ini disebabkan karena pemanasan lautan. Menurut pemantauan, suhu permukaan lau sedang panas-panasnya dalam enam tahun terakhir.
_
Sekarang terjawab sudah kenapa akhir-akhir ini kita merasa suhunya panas dan gerah walaupun lo hanya di dalam rumah.
Baca juga: Tempat Terpanas di Bumi Bukan Death Valley, Tapi Ini!