Menjadi Manusia Tampilkan Logo “Koma” Di Usianya yang Kedua, Apa Filosofi Dibalik Logo Itu?
Menjadi Manusia itu Berproses
Memasuki usia usia kedua, Menjadi Manusia akan tampil lebih segar dengan invoasi konten baru lainnya yang pastinya akan memberikan dampak postifik kepada masyarakat lebih luas.
Salah satunya adalah pemilihan logo baru yang diberikan nama “Koma“. Logo baru ini tidak mengubah misi dan tujuan dari Menjadi Manusia, melainkan di logo yang baru ini justru mereka membubuhkan empat filosofi dengan harapan mampu menyampaikan pesan yang jauh lebih luas lagi.
Apa filososi dari logo “Koma”
Pergantian logo tersebut, seperti sudah disebutkan di atas, ternyata memiliki empat filosofi dan tanpa basa basa-basi mari dibongkar langsung dibongkar ;
Logo “Koma” mengambarkan telinga manusia, di mana gambaran tersebut akan menjadi karakter dari Menjadi Manusia yang akan selalu mendegarkan cerita para manusia
Tanda petik ganda (“—“) mencermikan Menjadi Manusia yang mampu menghadirkan jiwa-jiwa yang menginspirasi dan memberikan ruang untuk berbicara.
Logo “Koma” terdiri dari tiga jumlah lapisan yang menandakan ada jumlah yang sama dari para pencetus Menjadi Manusia, yaitu Adam A.Abednego, Levina Purnamadewi dan Rhakan Ghanisatria.
Identitas tanda koma (,) merepresentasikan sebuah proses kehidupan ; gagal, jatuh, bangkit, buat koma yang baru hingga akhirnya kita menjemput kematian atau titik ahkir.
Memupuk; dibentuk. Membentuk; dipupuk.
Pada akhirnya, menjadi manusia adalah sebuah proses tanpa henti, sebab setiap koma adalah perjalanan, setiap jiwa punya makna.
—
Menjadi Manusia sendiri hadir sebagai media alternatif dan platform sosial bagi mereka yang memiliki banyak pertanyaan soal kehidupan dan sejak 2018, Menjadi Manusia sudah menghadirkan banya cerita dari berbagai macam persepektif baik melalui situs website, media sosial, video, audio maupun berbagai acara offline
So who is exicted with their new logo, semoga dengan logo baru ini semangatnya juga menjadi baru yah :)
Ditunggu terus konten-kontennya ~