McDonald’s Bakal Ganti Mainan Plastik Happy Meals Supaya Lebih Ramah Lingkungan
We’re lovin it
Demi menekan penggunaan plastik, McDonald’s kini siap menghentikan produksi mainan plastik untuk menu Happy Meal. Rencana ini diharapkan bisa terealisasi secara penuh pada 2021 mendatang.
Langkah ini diyakini efektif untuk mengurangi penggunaan plastik, bahkan mampu menghemat lebih dari 3.000 metrik ton plastik. Dengan proyeksi tersebut, langkah ini pun disebut-sebut sebagai langkah pengurangan plastik terbesar McD sejauh ini.
Sebagai gantinya, McD akan menciptakan mainan lain dengan material yang lebih lunak, seperti buku atau mainan yang terbuat dari kertas.
Mainan baru tersebut akan diuji coba pada bulan Mei mendatang di Inggris, dimana orang tua dan anak-anak akan ditawarkan kesempatan untuk menukarkan mainan plastik mereka dengan mainan baru Happy Meal.
Nggak cuma itu, McD juga akan menjalankan ‘amnesti mainan,’ dimana pelanggan McD bisa menyumbangkan mainan plastiknya untuk dilelehkan dan diubah menjadi mainan baru. Nantinya mainan baru tersebut pun akan disumbangkan untuk amal di Inggris dan Irlandia.
McD Britania raya berkomitmen untuk mengurangi emisi hingga 36% di akhir dekade. Di Inggris, semua produk es krim McFlurry telah dijual tanpa tutup plastik, menghemat hingga 385 ton plastik. Nggak hanya itu, semua kotak salad juga diganti dengan menggunakan material kertas, sedotan plastik juga telah diganti dengan sedotan kertas
“Para keluarga di Britania Raya punya ekspekstasi tinggi terhadap kami, dan kami bekerja sekeras mungkin untuk meyakinkan mereka bahwa Happy meal ramah lingkungan sebisa mungkin,” Jelas Gareth Helm, chief marketing officer McD di Britania Raya.
Ramah Lingkungan 2025
Langkah menekan penggunaan plastik ini bukan kali pertama dilakukan McDonald’s.
Di Indonesia, franchise makanan cepat saji ini telah menginisisasi gerakan #MulaiTanpaSedotan untuk kurangi limbah plastik sejak tahun 2018.
Setelah sedotan, McD Indonesia juga akan terus mengganti peralatan konsumennya dengan peralatan yang ramah lingkungan, dapat didaur ulang, atau bersertifikasi pada tahun 2025.