Masalembo: Segitiga Bermuda Versi Indonesia? Begini Penjelasannya!
Sering terjadi peristiwa misterius, Masalembo disebut sebagai segitiga bermuda Indonesia
Kawasan perairan Masalembo banyak dikaitkan jadi segitiga bermuda versi Indonesia. Banyak peristiwa misterius dan mitos yang terjadi pada kawasan sekitar perairan tersebut. Sama halnya dengan segitiga bermuda yang terapit pada Atlantik sebelah timur benua Amerika dan segitiga formosa pada kawasan asia tenggara.
Selain itu, ada juga legenda yang mengaitkan dengan Ratu Malaka yang disebut-sebut jadi penjaga kawasan ini. Meski begitu, ada juga penjelasan ilmiah dari berbagai sumber bagaimana fenomena misterius ini bisa terjadi.
Melansir dari CNN, secara ekologis – geografis pulau ini terletak pada posisi yang mendekati ekuatorial atau garis khatulistiwa. Ciri spesifiknya adalah memiliki daya tampung yang terbilang tinggi terhadap struktur biodiversitas habitat. Seperti terumbu karang, mangrove dan rumput laut atau algae.
Fenomena dari udara
Perairan laut dangkal dan dalam memiliki respon yang berbeda terhadap sinar matahari. Pada perairan laut dangkal, intensitas penyinaran matahari memiliki pemanasan kolom air yang lebih cepat. Intensitas matahari untuk mencapai dasar pencairan berpengaruh terhadap perubahan suhu air, suhu perairan jadi relatif hangat.
Adi Purwandaran, ahli oseanografi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia menyebut dampak lanjut dari fenomena ini adalah penguapan dan potensi terbentuknya awan pada perairan laut dangkal. Ia menyebut pada perairan laut dangkal, awan akan lebih berpotensi terbentuk.
Menghangatnya perairan ini ikut dengan hangatnya lapisan atmosfer dengan awan yang menutup sebagai dampak dari penguapan. Akhirnya, fenomena ini menghasilkan tenanan udara secara tiba-tiba dan turbulensi pas pesawat melintas.
Batas pertemuan keduanya pada wilayah Indonesia ada pada perairan Masalembo. Jadi tingkat kefatalan turbulensi bisa terbentuk dari pola pembentukan awan pada wilayah ini.
Fenomena dari laut
Kawasan Masalembo memiliki satu garis khayal yang menjadi tempat pertemuan dua arus. Arus pertama datang dari barat, kemudian memanjang ke laut Jawa. Sementara arus utara berasal dari selat Makassar.
Kedua arus ini menciptakan gelombang besar dan mampu membalikkan kapal yang lagi melintas pada wilayah tersebut.
Meski begitu, perairan Indonesia merupakan penghubung Samudera Pasifik dengan Samudera Hindia. Penghubung tersebut mengalirkan massa air dari Pasifik menuju Hindia.