Maradona Dianut Sebagai Agama, Pengikutnya 200 Ribu Orang
Penyembah Maradona harus dibaptis dan merayakan natal
Maradona tutup usia 25 November lalu. Kematiannya menibulkan duka buat banyak orang.
Salah satunya para penganut agama Iglesia Maradoniana, agama yang didirikan untuk menyembah sang legenda sepak bola.
Baca juga: Urban Sneaker Society 2020: Ini Rangkaian Brand Eksklusif yang Bisa Lo Temuin USS Collective Market!
Agama penyembah “Si Tangan Tuhan”
Dilansir dari The Guardian, agama itu didirikan pada tahun 1998 oleh tiga orang; Hector Campomar, Alejandro Veron dan Hernan Amez.
Penganutnya diperkirakan sekitar 120 ribu hingga 200 ribu orang dan tersebar di 130 negara. Semuanya meyakini Si Tangan Tuhan sebagai pesepak bola terbaik yang pernah ada.
Setiap penganutnya harus dibaptis dan merayakan ibadah sebagaimana agama oada umumnya.
Iglesia Maradona juga merayakan “natal.” Namun hari raya tersebut tak jatuh pada tanggal 25 Desember, melainkan 29 Oktober.
“Agama kami adalah sepak bola dan, seperti semua agama, harus ada Tuhan. Kami tidak akan pernah melupakan keajaiban yang dia (Maradona) tunjukkan di lapangan dan semangat yang dia bangun dalam diri kami, para fanatik,” kata Alejandro Veron, dikutip Kamis (3/12/2020).
Baca juga: Kunto Aji Ajak Nadin Amizah Rilis Single “Selaras”
Tentang Diego Maradona
Maradona tutup usia Kamis (26/11/2020). Ia meninggal dunia di rumahnya di Tigres, Argentina, karena mengalami masalah jantung. Jenazahnya pun dikebumikan di Buenos Aires pada hari Kamis (26/11) waktu setempat.
Namun siapa sangka? Legenda sepak bola tersebut ternyata tidak menginginkan jenazahnya untuk dikubur ketika meninggal.
Alih-alih, ia ingin diawetkan lewat proses pembalsaman. Ia ingin Jenazahnya dipamerkan ke publik ketika sudah meninggal.
Keinginan untuk diawetkan dan dipamerkan ke publik tersebut diungkapkan oleh salah satu jurnalis Martin Arevalo yang memiliki kedekatan dengan sang legenda lapangan hijau tersebut.
Menurut Arevalo, Maradona mengungkapkan keingan tersebut karena “sang tangan Tuhan” sudah memikirkan ajal jauh sebelum menghembuskan napas terakhirnya.
“Ketika ada ide membuat patungnya, dia langsung bilang, ‘Tidak, saya mau mereka membalsam saya’,” kata Arevalo kepada TyC sports.
Permintaan terakhir tersebut pun ditolak dari pihak keluarga. Hingga kabar ini ditayangkan, pihak keluarga juga belum angkat suara menyoal keinginan terakhir sang legenda sepak bola.