Manusia Silver di Persimpangan Lampu Merah: Berapa Penghasilannya? Cat Apa yang Digunakan?
Rela malu supaya dapur tetap ngebul
Warga ibu kota mungkin sudah tidak asing lagi dengan keberadaan manusia silver yang sering muncul di berbagai titik di persimpangan lampu merah.
Sosok manusia silver tersebut biasanya terlihat paruh baya, namun tak jarang pula terlihat seperti anak di bawah umur. Yang pasti, kehadirannya sering diiringi dengan aksi street performance. Ada yang menyanyi, juga baca puisi.
Salah satunya Jodi, sosok manusia silver yang kerap ‘beraksi’ di kawasan Hek, Raya Bogor, Jakarta Timur.
“Hormat, kayak baca baca puisi gitu,” kata Jodi, dilansir dari detik.com.
Jodi dan Chandra (source: Febriyantino/Detik.com)
Tentunya, menjadi manusia silver terpaksa Jodi lakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jodi menuturkan, ia menjadi manusia silver dari pukul 15.00 hingga 22.00. Dalam sehari ia bisa mendapatkan sekitar Rp100.000 hingga Rp200.000.
“Yang penting dapet duit, sebagian (diambil sendiri) sebagian orang tua,” kata Jodi.
Meski disisihkan, teman Jodi, Chandra, mengaku uang sekecil itu cukup untuk kebutuhannya sehari-hari.
“Paling gue megang, kalo dapet Rp 100 ribu gue megang Rp 10-20 ribu. Sisa cukup alhamdulillah,” pungkas Chandra.
Source: Tribun
Racikan cat yang digunakan para manusia silver
Jodi dan Chandra tak sendirian. Masih banyak lagi manusia-manusia silver lain di berbagai penjuru kota. Mereka semua menggunakan racikan cat yang serupa di sekujur tubuh mereka.
Cat tersebut adalah cat sablon yang dicampur dengan minyak tanah atau minyak goreng. Jika menggunakan minyak tanah, warnanya akan terlihat lebih terang, sementara minyak goreng akan membuat cat tersebut lebih gelap. Rasio campurannya sekitar 50:50.
Source: Kompas
Jika dibalurkan ke tubuh, cat tersebut bisa luntur karena meleleh akibat paparan sinar matahari. Karena itu, para manusia silver harus berkali-kali melumurkan cat tersebut dalam satu hari.
Supaya bisa dibersihkan, cat tersebut tak bisa hilang dengan sabun mandi. Perlu sabun cuci piring atau detergen untuk melunturkan lumuran cat tersebut. Para manusia silver tersebut juga tak jarang harus menggosok tubuhnya dengan plastik.
Setelah mandi dengan sabun cuci piring atau deterjen, para manusia silver baru bisa mandi dengan sabun biasa.