Lumba-Lumba Pink Berenang Bebas di Lautan
Lumba-lumba pink yang temasuk hewan langka belakangan aktif menampakkan dirinya. Seperti dijelaskan para ahli konservasi kemunculan hewan langka termasuk lumba lumba pink ini di beberapa tempat kemungkinan karena aktivitas laut yang sedang ‘sepi’.
Lumba-lumba pink di Hong Kong muncul sejak akhir 2020
Ahli konservasi Naomi Brenna menyebut adanya penampakan mahluk air berwarna merah muda atau pink tersebut sejak akhir tahun 2020 sampai saat ini.
Dirinya menggambarkan bahwa mahluk yang berhasil ia lihat adalah lumba lumba pink bungkuk Indo Pasifik di perairan antara Hong Kong dan Macau.
View this post on Instagram
Momen kemunculan dolphin tersebut juga bahkan sempat terekam kamera dan dibagikan oleh @indoflashlight pada Sabtu (14 Agustus).
Dalam video yang beredar viral, nampak lumba lumba berwarna pink berenang di lautan lepas sembari mengikuti perjalanan kapal. Menariknya lagi, lumba-lumba itu berenang dengan kawannya yang berwarna hitam.
Sontak kemunculan hewan itu membuat banyak orang takjub, terlebih bukan hanya satu dua penampakan, melainkan ‘rombongan’.
“Bukan hanya satu ekor, melainkan terlihat puluhan ekor bermunculan,” tutur akun @indoflashflight.
Termasuk kategori hewan langka, lumba-lumba pink selalu mendapat perlindungan dari pihak terkait.
Aktivitas laut yang sepi jadi alasan mereka mulai muncul
Seperti dilansir Lonely Planet, para peneliti menyebutkan bahwa jumlah mereka meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Salah satu alasannya adalah aktivitas kapal feri berkecepatan tinggi sedang tidak terlalu intense sejak pandemi Covid-19.
Diektahui selama bertahun-tahun, para lumba-lumba ini menghindari Pearl River Delta karena kapal feri berkecepatan tinggi selalu lewat setiap harinya.
Sejak kemunculannya, para peneliti menyebut bahwa jumlah “humpback Indo-Pacific” melonjak sampai 30 persen dalam beberapa bulan terakhir sejak aktivtas kapal ‘terhenti’ pada Februari 2020.
-
Harga Tes PCR Turun Jadi Rp500 ribu, Kok Baru Sekarang?
-
BMKG Prediksi Es Abadi Puncak Jayawijaya Hilang Pada 2025
-
Juli 2021 Jadi Bulan Terpanas Sepanjang Sejarah
—
Earth is healing.