Lonjakan Covid-19 di Indonesia Bukan Karena Mudik, Lalu?
Lonjakan Covid-19 di Indonesia sempat diduga karena aktivitas mudik Idul Fitri 1442 H. Namun belum lama ini Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (Waketum IDI), Slamet Budiarto menegaskan lonjakan kasus Covid-19 saat ini bukan disebabkan karena aktivitas mudik.
Lantas apa?
Lonjakan Covid-19 di Indonesia karena varian Delta
“Bukan karena mudik lebaran, sebab masa inkubasinya sudah lewat. Iut karena masuknya virus dari luar negeri ke Indonesia yang lebih infeksius, yang varian delta itu lho, dari India,” tuutrnya seperti dilansir Okezone, Sabtu (26 Juni).
Menurutnya, menyebarnnya virus baru corona asal India disebabkan oleh kurang ketatnya pintu masuk ke Indonesia. “Itu bisa dari orang India yang masuk tanpa diketahui, yang kedua bisa orang Indonesia yang kerja di India pulang tanpa diketahui,” pungkasnya.
https://twitter.com/RachlanNashidik/status/1408924609324273664?s=20
Selain itu, Ia juga menyebut kala itu Indonesia ‘kebobolan’ oleh WNA asal India lewat jalur udara. Padahal saat itu pandemi Covid-19 sedang melonjak di India yang menjadi permulaan penyebaran varian delta.
“Kan waktu itu sempat ada satu pesawat orang India tidak terdeteksi saat itu sempat ramai kan, sempat viral, artinya penjagaan keluar masuk Indonesia dari luar negeri kurang ketat,” lanjut Slamet.
Varian delta lebih cepat menular
Seperti dilansir Suara.com, sebelumnya, Ketua Satgas Covid-19 dari Ikatan Dolter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban telah memberikan penjelasan soal virus varian Delta.
Lewat sebuah Thread di Twitternya pada Jumat (25 Juni), dirinya menjelaskan beberapa fakta seputar varian Delta, salah satunya yang menular saat berpapasan dalam hitungan detik.
Banyak pertanyaan kepada saya soal Varian Delta yang bisa menginfeksi hanya dengan berpapasan dalam hitungan detik. Apakah itu lelucon? Masa iya hanya beberapa detik berpapasan dengan orang lain bisa terinfeksi?
— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) June 25, 2021
Ini penjelasan saya:
Menurut Prof. Zubairi, kabar bahwa varian Delta bisa menular dalam hitungan detik bermula dari hasil tracing Australia terhadap kasus baru. Oleh sebab itu, pembicaraan atau pertanyaan seputar varian Delta tidak bisa dianggap guyonan belaka.
“Transmisi cepat dari varian Delta bukan candaan. Itu adalah hasil tracing di Australia untuk kasus-kasus baru. Mereka menyelidiki penularan yang terjadi di Bondi Juction Westfield,” tulisnya.
Transmisi kontak sekilas ini telah didukung oleh pernyataan-pernyataan beberapa tokoh. Termasuk Menteri Kesehatan New South Wales Brad Hazzard dan juga ahli epidemiologi dunia Eric Feigl-Ding.
— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) June 25, 2021
Top image via : Tribun News