Limbah Busa Ubah Daerah Ini Seperti “Negeri di Awan”!
Limbah busa menggunung yang menyerupai awan sontak membuat heboh warga Kampung Pelaukan Desa Karangsetia, Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Para warga yang terkejut menyebut limbah itu membuat daerah mereka menjadi mirip wisata negeri di atas awan seperti di Pegunungan Dieng Wonosobo atau Tebing Kraton Bandung.
Limbah busa menutupi seluruh badan sungai
“Limbahnya berbentuk buih mirip negeri di atas awan, bedanya awan ini bau karena berasal dari limbah,” tutur Indra Lesmana, warga setempat dikutip dari ANTARA, Rabu (3 November).
Lebih lanjutnya, Indra menyebut kemunculan limbah itu terjadi sejak Selasa (2 November) pagi sekitar pukul 05.30 WIB.
Saat hendak memancing di sungai yang dikenal warga dengan sebutan Kali Resmi, dia sangat kaget karena kondisi air sungai sudah dipenuhi limbah busa.
Bahkan semakin lama semakin banyak hingga menggunung dan menutupi seluruh badan sungai.
“Pas mau mancing, kaget saya. Ini apa, saat diperiksa ternyata busa. Banyak sekali, dari jauh seperti awan gitu. Tapi pas sudah dekat, bau,” tuturnya.
Indra sendiri menyebut aliran Kali Resmi memang pernah berbusa, hanya saja tidak pernah sampai separah ini. Bahkan sampai menutupi dan mengubah warna air menjadi gelap dan mengeluarkan bau tak sedap.
Diduga tercemar minyak, begini respon Camat
Sementara itu, warga lainnya Sonjaya mengaku busa yang mencemari kali ini diduga mengandung minyak.
“Kami juga takut mau periksa, takut kenapa-kenapa,” tuturnya.
Selain mencemari sungai, Sonjaya khawatir karena limbah itu turut merusak sawah. Pasalnya sungai yang tercemar itu merupakan irigasi yang alirannya digunakan untuk mengairi sawah.
“Hasil panen jelas terdampak. Selain sawah, ada kebun juga. Saya belum tahu persis dari mana asalnya, tapi orang dinas pasti tahu,” tuturnya.
Terkait berita limbah itu, Camat Karangbahagia Karnadi membenarkannya. Dirinya memastikan akan menelusuri asal busa tersebut.
Selain itu, pihaknya juga akan berkordniasi dengan instansi terkait untuk menindaklanjuti dugaan pencemaran yang bercampur minyak.
“Memang biasa berbusa, tapi tidak sebanyak itu. Nanti akan kami periksa untuk ditindaklanjuti,” tuturnya.