Lawan Pelecehan Seksual di Ruang Publik, Ini Langkah-Langkah yang Bisa Lo Ambil!
Sering ternormalisasi, pelecehan seksual di ruang publik jadi isu yang mengkhawatirkan di Indonesia. And it’s definitely not cool.
Faktanya, survei internasional oleh L’Oreal Paris dan IPSOS pada 2019, sekitar 82% perempuan di Indonesia mengalami pelecehan seksual di tempat umum.
Dalam hal ini, L’Oreal bekerja sama dengan Hollaback! dan Komnas Perempuan Indonesia meluncurkan kampanye Stand Up: Melawan Pelecehan di Publik untuk memerangi isu berbasis gender ini.
‘Ruang publik’ di sini bukan hanya pelecehan secara langsung di jalanan. Di masa pandemi dengan segala pembatasan sosialnya pun pelecehan tetap terjadi secara online.
Kenali bentuk pelecehan seksual, lawan bersama!
Kadang, pelecehan nggak selalu kelihatan, atau bahkan disadari pelaku maupun korbannya. Inilah alasan pentingnya edukasi tentang bentuk-bentuk pelecehan dan cara menghadapinya, baik sebagai korban, maupun saksi.
Bukan hanya dalam bentuk fisik, pelecehan juga bisa terjadi secara verbal maupun lewat gestur. Melansir data survei oleh L’Oreal Paris pada 2020, pelecehan yang paling umum terjadi adalah pandangan, gestur, dan lirikan seksual yang tidak senonoh.
Selain itu, ada pula hal-hal yang terlihat sepele seperti pura-pura tidak sengaja menyentuh, atau pura-pura memuji dengan niat seksual sering kita temui di ruang publik.
Kenapa sering kali kita diam?
Sayangnya dalam survei itu, hanya 25% bilang ada yang menolong. Mengutip dari situs resmi Stand Up Indonesia, salah satu alasan terbesar adalah tidak ada lagi orang yang melakukan sesuatu.
Bystander effect (efek saksi) adalah jenis pemikiran, di mana orang cenderung cuma diam saat melihat sesuatu terjadi. Sebenarnya, memang butuh keberanian untuk jadi orang pertama yang bertindak.
Lalu, ada juga alasan takut bikin situasi jadi makin buruk. Kalau Lo berada di posisi ini, Lo bisa minta orang lain untuk membantu.
Ketiga, ini bisa jadi fatal kalau kita biarkan terus-menerus. Yaitu, menganggap remeh dan mikir ‘ah, kan nggak berbahaya’. Jangan salah! Pelecehan seksual secara verbal bisa meningkat jadi kekerasan fisik, makanya yuk coba lawan.
5D, langkah yang bisa Lo ambil saat ada pelecehan seksual di sekitar
Metode 5D ini adalah kumpulan alat untuk Lo intervensi saat melihat pelecehan yang terjadi di tempat umum, dengan cara yang aman.
- Distract the perpetrator
Dengan cara ini, Lo bisa pura-pura jadi teman yang nggak sengaja ketemu di jalan, atau sekadar tanya waktu. Yang pasti, untuk mengalihkan perhatian si pelaku, supaya nggak jadi atau berhenti melakukan pelecehan.
- Delegate by asking some help
Kalau memang ragu untuk kontak langsung, cari bantuan dari orang sekitar. Bisa seseorang yang berwenang, misalnya guru, keamanan, atau orang lainnya.
- Document the harassment
Perhatikan, rekam, dokumentasikan pelecehan sebagai tanda bukti. Tapi, jangan pernah memposting atau memakai rekaman itu tanpa izin korban.
- Direct by speaking up
Kalau cukup aman untuk lawan pelecehan seksual yang Lo lihat secara langsung, mending langsung tegur si pelaku. Lalu, langsung alihkan perhatian Lo ke korban dan abaikan si pelaku supaya situasi nggak makin keruh.
- Delay by comforting
Yang paling penting, tenangkan korban setelah pelecehan itu terjadi dan akui kalau perilaku itu memang salah. Buatlah korban merasa ia nggak sendirian dan posisikan diri Lo sebagai teman.
Ikuti pelatihannya di standup-indonesia.com
Untuk tau lebih lanjut tentang cara lawan pelecehan seksual di ruang publik, mampir ke situs Stand Up Indonesia!
Kabar baiknya, pelatihan kayak gini ternyata udah diikuti oleh salah satu perusahaan besar Indonesia yang juga bekerja sama dengan L’Oreal, yaitu PT Sumber Alfaria Trijaya (alias yang punya Alfamart).
Dalam hal ini, Alfamart melatih ribuan karyawannya, baik laki-laki maupun perempuan untuk bisa sama-sama lawan pelecehan seksual yang terjadi di ruang publik (termasuk gerainya) dengan metode 5D tadi.
Dengan adanya gerakan semacam ini, semoga makin banyak perusahaan lain yang turut serta memberikan awareness lebih mengenai isu ini. Walaupun ini merupakan perjuangan yang (pasti) masih sangat panjang, setidaknya kita bisa bikin tempat yang lebih aman untuk kita semua.
#WeStandUp
—
Baca juga: