Laurel Hubbard, Atlet Transgender Pertama di Olimpiade
Atlet transgender tersebut mewakili negara Selandia Baru
Atlet transgender akan ikut serta di Olimpiade Tokyo 2021.
Ia adalah Laurel Hubbard, atlet angkat besi perempuan yang mewakili negara Selandia Baru di kelas berat 87 kilogram ke atas.
Baca juga: Toyoni, Danau Jepang yang Terbentuk Seperti Hati Secara Alami
Atlet transgender pertama di Olimpiade
Ini bukan kali pertama Laurel berkompetisi di gelaran Olimpiade. Ia sempat bersaing di kategori pria sebelum memutuskan menjadi transpuan pada taun 2013 lalu.
“Saya sangat berterima kasih dan tersentuh atas perhatian dan dukungan yang diberikan rakyat Selandia Baru,” kata Hubbard dalam pernyataan yang diterbitkan Komite Olimpiade Selandia Baru (NZOC).
Dukungan pun disampaikan kepala NZOC, Kereyn Smith. Ia menilai, keterlibatan Hubbard di gelaran Olimpade jadi tonggak sejarah olahraga.
“Kami memahami ada banyak pertanyaan tentang keadilan bagi para atlet transpuan yang bersaing di Olimpiade tetapi saya ingin menyampaikan bahwa Laurel memenuhi semua kriteria yang diperlukan,” ujar Smith.
Baca juga: Tamagotchi Muncul Lagi Dalam Bentuk Smartwatch, Mau Coba?
Sempat terancam tidak bisa ikut Olimpiade
Perjalanan Laurel Hubbard menjadi atlet transgender pertama di gelaran Olimpiade tidaklah mudah.
Setelah menjadi transpuan pada tahun 2013, ia ingin mengikuti Olimpiade pada tahun 2015.
Namun usahanya tersebut terjegal peraturan dari Komite Olimpiade Dunia yang mengharuskan semua wanita peserta Olimpiade untuk memiliki kadar hormon testosterone di bawah 10 nanomole per liter selama 12 bulan menjelang kompetisi.
Atlet yang berusia 43 tahun tersebut juga sempat mengalami cedera parah pada sikunya pada tahun 2018. Ketika itu, Hubbard sempat berpikir bahwa karirnya suah berakhir.
Namun kini keikutsertaannya mendapat restu dan dukungan dari banyak pihak. Termasuk dari pemerintah Selandia Baru.
“Kami bangga atas seluruh atlet kami dan akan mendukung mereka semua,” kata Menteri Olahraga Selandia Baru, Grant Robertson.