Korsel Izinkan Warga yang Rampung Vaksin Untuk Bebas dari Karantina, Begini Faktanya!
Pemerintah Korsel (Korea Selatan) bakal mencabut kewajiban untuk karantina bagi orang-orang yang telah menerima vaksin Covid-19 secara penuh. Hal ini mereka lakukan sebagai upaya untuk mendorong lebih banyak warga ikut vaksin.
Rabu kemarin Pemerintah setempat mengumumkan, ini akan berjalan mulai 5 Mei mendatang. Mereka mengatakan seluruh penduduk yang sudah menerima suntikan kedua vaksin covid-19 tidak wajib menjalankan dua minggu karantina.
Pemerintah cabut kewajiban untuk karantina
Pejabat senior Kementerian Kesehatan Korsel Yoon Tae-ho mengatakan mulai 5 Mei, wajib karantina bagi orang yang kontak dengan pasien positif, maupun yang baru kembali dari perjalanan luar negeri tidak berlaku lagi. Tentunya, bagi yang sudah menerima dua suntikan vaksin.
Sesuai dengan yang Reuters laporkan, pembebasan ini hanya berlaku untuk mereka dengan hasil tes Covid-19 negatif, dan juga yang tidak menunjukkan gejala.
Tapi, kebijakan ini tidak berlaku untuk warga yang baru melakukan perjalanan dari negara-negara seperti Afrika Selatan dan Brazil. Pasalnya, itu adalah negara-negara di mana virusnya bervariasi. Selain itu, bebas karantina ini juga tidak berlaku bagi mereka yang menerima vaksin di negara lain.
Target pemerintah Korsel dalam vaksinasi penduduknya
Sampai saat ini, Korea Selatan sudah memvaksinasi sekitar 4 persen dari 52 juta populasinya. Angka ini berarti sekitar 2,6 juta warga Korsel yang sudah menerima vaksin dengan jenis AstraZeneca atau Pfizer/BioNTech.
Untuk itu, mereka punya target ambisius untuk merampungkan vaksin bagi 70 persen penduduknya September nanti, walaupun masih ada kekhawatiran isu penggumpalan darah. Lalu, mereka juga memiliki target untuk mencapai kekebalan kelompok, alias herd immunity pada November tahun ini.
Korsel memang jadi salah satu negara dengan kasus Covid-19 yang terbilang rendah. Sampai saat ini, negeri ginseng itu melaporkan angka total kasusnya adalah 120.673, dengan 1.821 kematian. Pada selasa, 27 April, mereka melaporkan 775 kasus corona dalam sehari.
—
Baca juga: