KONI Akui Sudah Berikan Hadiah Pemenang Indonesia International Marathon?
Pelari Australia kecewa tak dapat hadiah menang marathon
Belakangan ini, viral kekecewaan seorang pelari asal Australia, Jack Ahearn yang memenangkan salah satu kategori di Indonesia International Marathon oleh KONI di Bali, 26 Juni lalu.
Ia merupakan juara kategori Male International dengan catatan waktu 3 jam 30 menit 48 detik.
Keluhannya ini ia layangkan karena sudah dua bulan setelah acara, hadiahnya tak kunjung ia terima. Padahal, seharusnya ia dijanjikan dengan hadiah sebesar Rp150 juta.
Dari postingan itu, muncul sindiran-sindiran untuk akun Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Kemenpora, hingga Kemenparekraf.
Udah 3 bulan sejak Indonesia International Marathon tapi pelari internasional yang dapet podium masih belum pada dapet hadiah uangnya.
Gimana ni, @KONIPusat @KEMENPORA_RI? Butuh colek @sandiuno @Kemenparekraf yang katanya mau genjot sport tourism juga kayaknya ya 🤔 pic.twitter.com/mYve37QpXF
— Daniel Giovanni Latumahina (@qronoz) August 30, 2022
KONI bantah belum beri hadiah
Sekretaris Jenderal KONI Pusat, Ade Lukman mengklaim, pihaknya sudah memberikan hadiah untuk para pemenang, termasuk Jack Ahearn.
Jumlah yang mereka berikan kepada pelari Australia itu adalah Rp47,5 juta (setelah potong pajak), tak sampai sepertiga dari yang tertulis di piagamnya.
“KONI akan segera menyelesaikan masalah ini dengan pihak terkait, khususnya pihak penyelenggara, dalam hal ini PT Tata Media Prima,” kata Ade, melansir Antara.
Selain itu, ia juga mengaku kalau pihaknnya sudah memberi hadiah kepada pemenang lainnya dengan total ratusan juta rupiah.
Pemenang lain sudah terima hadiah?
Pemenang lainnya, termasuk Agus Prayono dengan finis tercepat maraton putra sudah menerima hadiah Rp112,25 juta. Ia berhasil finis dengan waktu tempuh 2 jam, 36 menit, 16 detik.
Pemenang putri, Odekta Naibaho dengan waktu tempuh 2 jam, 53 menit juga sudah mereka berikan hadiah sebesar Rp112,25 juta.
“Tolong. Pada dasarnya mereka hanya membayar saya sebesar Rp50 juta pada minggu lalu setelah hampir tak ada komunikasi selama dua bulan,” ujar Ahearn, melansir Detik.
Ia pun hanya kecewa dengan ketidaksesuaian apa yang dijanjikan dan apa yang diberikan.
“Saya hanya ingin mendapat sisa hadiah (Rp100 juta) dan melanjutkan hidup,” tambahnya.
Typo much, don’t you think? Let us know your thought