Kisah Wartawan Perempuan di Tengah Jalanan Afghanistan yang Ramai Tembakan
Suasana mencekam di Afghanistan gak menghalani wartawan perempuan ini
Suasana pada negara Afghanistan yang lagi mencekan setelah Taliban mengambil alih kekuasaan gak menghalani wartawan perempuan ini melaporkan suasana terkini. Pasalnya untuk melaporkan apa yang lagi terjadi pada negara yang lagi berkonflik tersebut, Clarissa Ward, reporter CNN terjun langsung ke jalanan. Tepatnya pada jalanan kota Kabul.
Ia berjalan pada tengah-tengah suasana yang menakutkan buat kebanyakan orang, diiringi dengar suara tembakan dan kekerasan. Sikapnya yang berani dan tenang pun menuai pujian dari Netizen.
Ricuhanya suasana bandara
Lewat video yang CNN unggah baru-baru ini, Clarissa Ward melaporkan kericuhan yang terjadi saat itu pada bandara. Orang-orang banyak yang ingin melarikan diri setelah Amerika meninggalkan Afghanistan.
Video tersebut menunjukkan para tentara Taliban yang berkeliaran, membawa senjata dan tanpa ragu menggunakannya.
Selama menyusuri jalanan bandara, ia melaporkan kalau tembakan terdengar hampir setiap menit. Namun hal itu gak menggoyahkan ketenangan Clarissa.
Gak lama kemudian, perempuan yang menggunakan hijab dan abaya serba hitam dihadang oleh tentara Taliban. Meski tentara tersebut marah, ia tetap berani memberikan pertanyaan.
Tentara tersebut pun meminta Clarissa buat menutupi wajanya. Pria tersebut sempat menjelaskan kenapa ia gak mau berbicara dengan Clarissa, entah gara-gara seorang warga Amerika atau karena perempuan.
“Mereka mengatakan bahwa kekacauan ini adalah salah Amerika,” kata Clarissa.
“Lihat orang-orang ini, Amerika membuat mereka ketakutan, mengapa mereka berbohong dan berkata orang-orang ini boleh pergi ke Amerika. Mengapa tidak membiarkan mereka tinggal dan membantu negara?” ujarnya menerjemahkan jawaban tentara Taliban.
Banyak orang yang minta bantuan
Selama perjalanan, banyak orang-orang yang meminta bantuan supaya bisa masuk bandara dan keluar dari negara tersebut. Hal ini membuat tentara Taliban kesal dengan rombongan Clarissa hingga mereka harus cabut dan berjalan ke mobil mereka.
Beberapa tentara tersebut sempat mendatangi timnya namun kemudian mereka menurunkan senjata dan membiarkan mereka lewat setelah diberi tahu kalau mereka juga punya izin.