Kritik “Rius Vernandes” Dipermasalahkan Garuda Indonesia Sampai Melibatkan Polisi, Apa Alasannya?
Pekan lalu, Rius Vernandes me-review penerbangan Business Class dari maskapai Garuda Indonesia. Hal yang dikritik Rius berupa kertas menu yang sepertinya tidak layak untuk diberikan kepada para penumpang.
Masalah Rius Vernandes Dengan Garuda Indonesia?
Pada tanggal 14 Juli 2019, Rius Vernandes mengunggah di Instagram Stories mengenai penerbangnannya menggunakan Garuda Indonesia. Unggahannya tersebut menuai banyak kontroversi baik dari segi negatif maupun positif. Namun sepertinya Garuda Indonesia telah meminta maaf dan Rius Vernandes menulis dalam Instagram Stories-nya bahwa ia tidak marah dan cuman menjalankan tugasnya sebagai review-er pesawat.
Review Garuda Indonesia Rius Vernandes dan Pacarnya Di YouTube
Namun beberapa saat setelah ia mengunggah penerbangannya tersebut, Rius mengunggah video review mengenai penerbangan Garuda Indonesia. Dirinya yang membeli tiket Business Class kerap mendapatkan menu dalam bentuk kertas dan tertulis tangan. Dirinya sempat bingung mengapa hanya menu saja yang mendapatkan menu dalam bentuk kertas dan tidak hanya dirinya melainkan penumpang yang lain.
“Gua lihat penumpang di depan gue dibagiin menu seperti itu, gua bingung kok dibagiin menu seperti itu.” ujar Rius dalam videonya
Dalam Video tersebut, pramugari sempat menjelaskan alasan penggunaan kartu menu dengan bentuk kertas tersebut.
“Maaf, untuk menu card-nya kita lagi dalam proses percetakan. Jadi saya ada menuliskan,” ujar pramugari dalam video tersebut.
Namun Rius Vernandes dan pacarnya juga mengatakan bahwa pramugarinya sebenarnya melakukan pelayanan yang baik dan sangat ramah dengan penumpangnya meski di kritik.
“Gua bisa ngerasain Warm [kehangatan] -nya, jadi gw ngerasa ‘oh its okay‘. Jadi gw ngerasa emang human touch itu tetap lebih penting.” ucap pacar Rius Vernandes ketika me-review Garuda Indonesia.
Dalam video tersebut justru nampak Rius Vernandes dan pacarnya memuji sekaligus mengkritik penerbangan Garuda Indonesia. yang ternyata meskipun penerbangan mahal sekalipun masih bisa melakukan kesalahan dan bisa memperbaikinya. Namun apa permasalahan yang sebenarnya terjadi dengan Garuda Indonesia dan Rius Vernandes?
Surat Kepolisian Dari Garuda Indonesia Kepada Rius Vernandes
Diunggah pada 15 Juli 2019, Rius Vernandes mengunggah di Instagram bahwa dirinya dan pacarnya mendapat surat kepolisian dengan dugaan pencemaran nama baik.
Pengiriman surat ini diduga karena video review dari Rius Vernandes mengenai review penerbangan Business Class menggunakan Garuda Indonesia. Hal ini justru memicu banyak tanggapan mengenai Garuda Indonesia seperti teman-teman dari Rius Vernandes yakni William Gozali, Kenangrat, Vincent Raditya dan lainnya.
Namun pertanyaannya adalah Mengapa Rius dikirim surat oleh kepolisian atas dugaan pencemaran nama baik?
Larangan Yang Berubah Menjadi Menghimbau Mengenai Mendokumentasikan Kegiatan oleh Garuda Indonesia
Dilansir dari Kumparan, Garuda Indonesia mengeluarkan surat larangan mengambil gambar atau mendokumentasikan segala sesuatu di dalam pesawat. Surat ini dikeluarkan pada tanggal 14 Juli 2019 dan ditandatangani oleh Pjs SM FA Standarization & Development Garuda Indonesia. Dalam surat pengumuman surat tersebut tertulis bahwa Awak Kabin diinformasikan untuk mengikuti arahan sebagai berikut:
- Tidak diperbolehkan mendokumentasikan segala kegiatan di pesawat, baik berupa foto ataupun video oleh Awak Kabin ataupun penumpang.
- Awak Kabin harus menggunakan bahasa yang assertive dalam menyampaikan larangan kepada penumpang untuk poin no. 1 di atas, kecuali sudah mendapatkan surat izin dari Perusahaan.
- Perusahaan akan memberi sangksi jika terjadi pelanggaran terhadap ketentuan di atas.
Namun beberapa hari setelah surat tersebut dikeluarkan, Garuda Indonesia merevisi surat larangan mengambil gambar, baik foto ataupun video, di dalam pesawat. Surat revisi ini dikeluarkan 16 Juli dan ditandatangani oleh Direktur Operasi Garuda Indonesia, Capt. Bambang Adisurya Angkasa.
Dimana surat tersebut berubah dari kata “Larangan” menjadi menjadi “Menghimbau” seperti
- Penumpang dihimbau dan dimohon tidak mengambil gambar, baik photo dan video atau mendokumentasikan segala kegiatan didalam kabin pesawat selama penerbangan
- Tidak mengambil gambar dalam pesawat dimaksudkan untuk menjaga privasi para penumpang dan awak kabin
- Menghindarkan complain dari penumpang lain atas kegiatan pengambilan gambar oleh salah satu penumpang tanpa izin
Tujuan dari surat sebelumnya juga berubah menjadi “Himbauan agar seluruh operasi penerbangan Garuda Indonesia comply dengan aturan dan perundang-undangan yang berlaku termasuk UU Penerbangan dan UU ITE, dan UU terkait lainnya”. Meskipun imbauan ini disampaikan, kritik yang disampaikan oleh Rius tidak menjelek-jelekan penerbangan dan justru memuji penerbangan Garuda Indonesia. Kritik yang Rius sampaikan berbeda dengan kritik yang disampaikan oleh Hotman Paris.
Kritik Pedas Hotman Paris Mengenai Makanan Garuda Indonesia
Pada 14 Maret 2019, Hotman Paris mengunggah video singkat di Instagram mengenai kritik akan makanan Business Class Garuda Indonesia. Dalam video tersebut, Hotman Paris mengkritik sangat pedas dengan rasa kecewa akan makanannya. Anehnya, kritik pedas seperti Hotman Paris tidak dipermasalahkan dan justru Garuda tidak mengirimi surat kepolisian kepada Hotman Paris.
Siapa Itu Rius Vernandes?
Rius Vernandes merupakan seorang entrepreneur dalam bidang Food & Beverage, dirinya memiliki restaurant Sec Bowl dengan total 5 cabang. Selain Entrepreneur, dirinya juga merupakan seorang YouTubers yang biasanya me-review penerbangan seperti Lion Air, Garuda Indonesia, Japan Airlines dan sebagainya, karena pacarnya merupakan seorang pramugari. Dirinya sering me-review baik dari segi makanan, pelayanan hingga fasilitas yang dimiliki oleh maskapai tersebut.
Namun hal yang membuat janggal adalah Apa yang sebenarnya dipermasalahkan oleh Garuda Indonesia mengenai kritik Rius Vernandes? Mengapa kritik pedas justru tidak dipermasalahkan melainkan kritik yang membangun justru dikatakan melakukan pencemaran nama baik? Atau ada masalah lain terkait terpanggilnya flight reviewer ini?