Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kenapa Komplain Itu Sehat

Kadang, nggak semua harus disyukurin juga

Kita semua pasti pernah komplain. Entah soal masalah kerja, pacar, macet dan seterusnya.

Banyak orang mungkin beranggapan bahwa kebiasaan itu adalah hal yang buruk, bahwa kita harus selalu bersyukur.

Padahal, meski bersyukur dan positive thinking itu adalah hal yang baik, perilaku komplain ada positifnya juga. Hal ini bahkan diakui secara psikologis.

A Little Boy Started Sobbing After A Reporter Asked Him If He Would Miss  His Mom At School

Baca juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia, Menjadi Manusia Bikin Platform Curhat Online Tanpa Nge-judge

Kenapa kita komplain?

Menurut Robin Kowalski, professor psikologi dari Clemson University, komplain bisa jadi sesuatu yang baik.

Menurutnya, ketika ngeluh, kita jadi bisa mengidentifikasi dan mengkespresikan emosi negatif. Jika dilakukan dengan efektif, kita bisa jadi lebih paham dengan situasi yang tengah kita lalui dan tau bagaimana menemukan solusi.

Ketika menghadapi masalah, kadang mengeluh justru jadi solusi yang baik untuk kita lakukan.

Dr. Kowalsi menyebut, menetapkan ekspektasi yang tidak realistis dan memaksakan diri untuk selalu bahagia justru hanya akan membuat kita merasa lebih buruk.

Hal sesederhana menemukan kata yang tepat untuk perasaan negatif yang kamu rasakan bahkan bisa mengurangi stress yang lo sedang rasakan.

Di sisi lain, mengeluh juga punya fungsi sosial. Hal ini diakui oleh Tina Gilbertson, psychoteraphist dan penulis buku “Constructive Wallowing.”

“Ketika kita berbagi emosi dengan orang lain, hal tersebut jadi ‘kendaraan’ untuk menjalin ikatan hubungan,” ujarnya, dikutip dari The New York Times.

Ketika menceritakan emosi negatif bersama teman, kita bisa memperkuat ikatan persahabatan.

Namun ketika keluhan adan komplain jadi fokus utama sebuah hubungan, hal tersebut bisa membuat kita berkutat di masalah yang sama lebih panjang den memicu stres.

Okay To Be Sad GIFs - Get the best GIF on GIPHY

Baca juga: Rumah Jauh dari Kantor? Awas Kena Mental!

Gimana cara komplain yang baik?

Untuk tau gimana cara komplain yang sehat, ada baiknya kita memahami tiga kategori komplain: mencurahkan isi hati (venting), menyelesaikan masalah (problem solving) dan merenung (ruminating).

Ketika lo venting, lo hanya ingin mengekspresikan emosi negatif. Ketika lo ruminating, lo berkutat di masalah yang sama yang justru bikin masalah tersebut semakin runyam dan bikin lo makin stres. Sementara ketika lo problem solving, lo fokus pada mengidentifikasi masalah dan solusi.

“Mengomplain, idealnya, fokus pada solusi,” jelas Gilbertson.

Ketika mengeluh kepada teman, pastikan emosi apa yang lo rasakan, entah itu venting, problem solving atau ruminating. Dengan demikian, lo bisa mengidentifikasi masalah dan mengeluarkan emosi dengan efektif.

Dengan demikian, kebiasaan komplain yang lo lakukan akan singkat, padat dan efektif.

Journaling alias menulis buku harian pun bisa jadi cara yang baik untuk memfasilitasi perjalanan emosi lo. Kebiasaan tersebut bisa jadi saluran emosi dan membantu lo menciptakan diskusi secara lebih strategis.

Your thoughts? Let us know!

You Got This GIFs - Get the best GIF on GIPHY

Your Daily Intake of Everything Trending

USS Feed is a multi-platform media that produces and distributes generation z-focused digital content, reporting the latest trends on fashion, lifestyle, culture, and music to its audience.

Subscribe so You Won't Get Left Behind.

By clicking “subscribe”, you agree to receive emails from USS FEED and accept our web terms of use, privacy and cookie policy.

Copyright © USS FEED | PT. Untung Selalu Sukses | 2018 – 2023 | Code with ♡ by mindsetlab.id