Kenalan dengan Tuvalu, Negara yang Akan Sepenuhnya Tenggelam di Akhir Abad Ini!
Tuvalu jadi negara pertama yang akan menjadi negara digital
Tuvalu, negara kepualauan yang terletak di antara Hawaii dan Australia di Samudra Pasifik bakal jadi negara digital pertama di dunia.
Langkah ini diambil sebagai solusi atas masalah teritori negara tersebut yang terancam akibat kenaikan permukaan laut.
Baca juga: Puteri Indonesia Tidak Lagi Kirim Perwakilan ke Miss Universe, Ada Apa?
“Pindah” ke Metaverse
Negara tersebut diperkirakan akan sepenuhnya tenggelam pada akhir abad ini atau sekitar 80 tahun lagi.
Sebagai gantinya, replika negara tersebut (lengkap dengan informasi peta, dokumen bersejarah, hingga album foto keluarga di negara tersebut) akan dihadirkan secara digital di Metaverse.
Tuvalu memang negara kepulauan yang sangat kecil, bahkan keempat terkecil di dunia.
Luasnya hanya 26km² dan terbagi menjadi sembilan pulau yang terbilang cukup kecil.
Sebagian besar pulaunya berada hanya 3 meter di atas permukaan laut. Ketika ombak pasang, hingga 40 persen distrik ibu kotanya direndam air.
Baca juga: BMKG Bagikan 4 Faktor yang Jadi Alasan Jakarta dan Sekitarnya Diguyur Hujan Berturut-turut
Penjelasan menteri Tuvalu
Perlu diketahui, ini bukan kali pertama Tuvalu menyuarakan isu lingkungan.
Pada tahun 2021 Simon Kofe, Menteri Kehakiman, Komunikasi, dan Luar Negeri TuvaluSimon Kofe, Menteri Kehakiman, Komunikasi, dan Luar Negeri Tuvalu juga sempat menyuarakan krisis iklim yang bikin tingkat permukaan laut meningkat.
Ketika itu, tingginya permukaan laut “hanya” mengganggu mobilitas warga.
Ia lalu angkat suara terkait rencana negara tersebut “pindah” ke ranah digital.
“Dengan menghilangnya wilayah kami, kami tidak punya pilihan lain selain menjadi negara digital pertama di dunia,” jelas Simon Kofe, ketika berpidato di Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2022 lalu.
“Pulau kami, laut kami, kebudayaan kami dan aset-aset paling berharga dari penduduk kami akan kami simpan supaya tetap terjaga, entah apapun yang terjadi di dunia nyata, kami akan memindahkannya ke ‘awan.'”