Kemerdekaan Indonesia: Para Pahlawan Ini Gugur Sebelum Usia 26 Tahun Demi Tanah Air
Happy Independence Day!
Seperti yang mungkin sudah lo pelajari di sekolah, perjuangan para pahlawan untuk meraih kemerdekaan Indonesia bukanlah hal yang mudah dilakukan.
Sejarah mencatat, tak sedikit pahlawan yang harus meregang nyawa supaya bendera merah putih bisa berkibar di tanah air. Bahkan, ada di antara mereka yang gugur di usia muda demi Indonesia pusaka.
Berikut beberapa diantaranya!
Baca juga: Netflix Bakal Bikin Film Original Bareng Dua Sutradara Perempuan Indonesia
Martha Christina Tiahahu (17 tahun)
Martha Christina Tiahahu adalah putri dari Kapitan Pattimura. Bersama sang ayah, Martha Christina Tiahahu dikenal sebagai sosok muda yang setia menyertai perjuangan sang ayah hingga akhir hayat.
Saat akan melepaskan Pattimura yang dihukum mati, Martha justru ditangkap kompeni dan dibuang ke Pulau Jawa hingga menemui ajalnya.
Martha Christina Tiahahu meninggal 2 hari sebelum ulang tahunnya yang ke-18.
Slamet Riyadi (22 tahun)
Pahlawan bernama lengkap Ignatius Slamet Riyadi ini dikenal dengan kisah-kisah heroiknya yang tak sedikit.
Dikenal sangat licin dan sulit ditangkap Belanda, Slamet Riyadi terpaksa roboh saat sebuah peluru dari sniper menembus perutnya saat Gerakan Operasi Militer di Maluku.
Wolter Monginsidi (24 tahun)
Jasa Robert Wolter Monginsidi dikenal lewat perjuangannya di Makassar bersama Laskar Pemberontak Rakyat Indonesia Sulawesi (LAPRIS) untuk melawan Belanda.
Wolter Monginsidi tewas sebagai pejuang ketika 8 peluru dari tim eksekusi Belanda karena dirinya tak bersedia untuk berunding.
Halim Perdanakusuma (25 tahun)
Sebelum diabadikan sebagai nama bandara, Abdul Halim Perdanakusuma dikenal sebagai pilot andal.
Salah satu jasa terbesarnya adalah membuka hubungan luar negeri untuk mencari senjata buat para pejuang kemerdekaan.
Halim Perdanakusuma gugur karena kecelakaan pesawat pada 14 September 1947.
RA Kartini (25)
Pahlawan emansipasi perempuan yang juga aktif di bidang pendidikan dengan mendirikan sekolah gratis bagi anak-anak perempuan untuk mewujudkan cita-citanya.
Kartini meninggal di usia 25 tahun pada 17 September 1904, tiga hari setelah melahirkan putranya.
Setelah meninggal, surat-surat Kartini tentang emansipasi perempuan yang dikirimkan ke sahabatnya di Belanda dibukukan dan dikenal dengan buku Habis Gelap Terbitlah Terang.
–
Demikian beberapa pahlawan kemerdekaan Indonesia yang berjuang dan rela meregang nyawa di usia muda. Semoga bisa jadi contoh baik buat kita ya!