Kemenkes Usut Influencer yang Dapat Vaksin Dosis Ketiga
Kemenkes telusuri lebih lanjut influencer yang menerima vaksin dosis ketiga
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, Kementrian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan pihaknya lagi menelusuri kabar influencer yang dugaanya mendapat jatah suntikan booster atau vaksin dosis ketiga.
Kini pihaknya lagi menelusuri kabar lebih lanjut kebenaran kabar tersebut. Selain itu, ia juag bekerja sama dengan Pemda DKI Jakarta karena dugaannya influencer tersebut ada di Jakarta.
“Masih kami cek dulu, kami perlu klarifikasi ke Pemda DKI Jakarta,” kata Nadia kepada CNN.
Target sasaran vaksin dosis ketiga adalah nakes
Sejauh ini, target sasaran vaksinasi dosis tiga adalah tenaga kesehatan (nakes). Booster vaksin ini diberikan untuk memberikan kekebalan tambahan agar nakes lebih terlindungi dari Covid-19.
Vaksin Covid-19 yang mereka gunakan untuk dosis ketiga nakes adalah vaksin asal Amerika Serikat, Modern.
“Vaksin dosis tiga pakai Moderna saat ini khusus untuk nakes,” ucap Nadia.
Meski begitu, Menkes Budi Gunadi memang tidak menyangkal adanya incaran vaksin moderna pada kalangan pejabat beberapa waktu lalu. Namun, Budi berharap masyarakat paham akan prioritas vaksinasi bagi para nakes. Pasalnya mereka adalah kelompok yang paling berisiko selama penanganan pandemi Covid-29.
“Itu sebabnya kenapa kita kasih ke nakes duluan, karena kita tahu vaksinnya efikasinya bagus, dan kita juga tahu nakes adalah prioritas, karena mereka tiap hari ketemu virus level tinggi, dan kemarin juga banyak yang kena walaupun saya bersyukur tidak sampai parah atau sampai masuk RS sebagian besar,” ujar Budi beberapa waktu lalu, melansir dari CNN.
Nakes baru 5%
Mengetahui kabar ini, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, dr Slamet Budiarto sangat menyayangkan hal tersebut kalau benar terjadi.
Pasalnya, cakupan suntikan booster atau vaksin dosis ketiga Moderna untuk nakes baru 5 persen dari total target 1,47 juta tenaga kesehatan. Ia mengaku gak begitu mengetahui penyebab lambatnya pemberian vaksinasi booster tersebut.
dr Slamet pun mendesak pemerintah untuk kembai menggenjot vaksinasi booster untuk para nakes.
“Harus secepat mungkin nakes dilakukan vaksin booster, karena ini terkait dengan nyawa tenaga kesehatan, tidak boleh diskriminasi,” pungkasnya.