Kasus Terapis yang Jepit Anak Autis di Depok, KPAI Tuntut Pertanggungjawaban Rumah Sakit
Seorang Terapis di RS Depok Tega Jepit Anak Autis dengan Kakinya
Seorang terapis di salah satu rumah sakit kota Depok tega jepit kepala seorang anak pengidap autis yang sedang melakukan sesi terapi.
Terapis yang berinisial H tersebut tertangkap kamera menjepit seorang anak penderita autisme berinisial RF (2).
Melalui sebuah video yang beredar luas di media sosial, RF yang masih di berusia dua tahun tersebut dijepit oleh H menggunakan kakinya hingga sang anak menjerit sambil meronta kesakitan.
Baca juga: Kejutkan Army Indonesia, Suga BTS Umumkan Jadwal Tur Solo yang Digelar 3 Hari Berturut-turut
Komisi Perlindungan Anak Indonesia Mengutuk Kasus Ini
Kasus memilukan ini turut ditanggapi oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI.
KPAI menanggapi kasus ini dengan mengutuk habis-habisan aksi yang mereka duga terdapat unsur kekerasan yang dilakukan oleh terapis berinisial H tersebut.
“KPAI jelas sangat mengutuk kejadian ini karena ini juga terjadi di lingkungan profesional, artinya sebagai seorang terapis mestinya bisa menjalankan tugas dengan baik namun ini ada unsur kelalaian, namun juga ada unsur tidak profesional. Memang kita dalami karena sangat mungkin juga ada unsur kekerasan,” ujar Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia Diyah Puspitarini kepada rekan media pada Kamis 16 Februari 2023.
Mampir juga: BMKG Bagikan 4 Faktor yang Jadi Alasan Jakarta dan Sekitarnya Diguyur Hujan Berturut-turut
KPAI Meminta Pelaku untuk Ditindak dan Pertanggungjawaban RS
Berdasarkan video yang beredar luas di berbagai platform media sosial, H diketahui memainkan ponselnya pada saat sesi terapi tengah berlangsung.
Berkaitan dengan hal tersebut Diyah Puspitarini menyampaikan pesannya untuk semua orang yang bekerja sebagai tenaga kesehatan, untuk selalu bersikap profesional terutama saat sedang bertugas.
Diyah juga turut menyinggung bahwa pihak rumah sakit harus bertanggung jawab dan pelaku harus diadili.
“Saya kira rumah sakit harusnya bertanggung jawab juga memberikan perhatian ataupun juga kompensasi dari kelalaian tenaga kesehatan, terapis, yang ini jelas akan menurunkan kredibilitas rumah sakit apabila diabaikan,” ujar Diyah menambahkan.
Jangan lupa mampir: Rayakan Valentine’s Day, Google Spill Keyword Random yang Banyak Dicari Soal Cinta hingga Jomblo
—
Let uss know your thoughts!
-
Film ‘Berbalas Kejam’ Kisahkan Perjalanan Melelahkan Akibat Trauma Mengerikan
-
The Other Festival 2023 Usung Tema yang Berbeda Demi Hasilkan Pengalaman Festival Musik yang Berbeda
-
WHO: Gempa Bumi Turki-Suriah adalah Bencana Alam Terparah di Sana dalam 100 Tahun Terakhir
Image via Artyom Kabajev