Kasus Kopda Muslimin: Perselingkuhan, Santet, Upaya Penembakan, hingga Meregang Nyawa di Rumah Orang Tua
Kasus Kopda Muslimin in a nutshell
Sosok Kopda Muslimin mencuat jadi sorotan di jagat maya beberapa waktu belakangan.
Anggota Batalion Arhanud 15/DBY tersebut melakukan upaya pembunuhan terhadap istrinya sendiri yang tengah menjemput anaknya dari sekolah dengan menyewa pembunuh bayaran. Hal ini ia lakukan demi bisa hidup bersama selingkuhannya yang berinisial R.
Berikut rangkaian kejadian yang perlu lo tau!
Baca juga: Pecel dan Gado-Gado Masuk Daftar Salad Terbaik Dunia
Upaya Kopda Muslimin bunuh istri
Kopda Muslimin melancarkan usaha pembunuhan dengan menggunakan senjata api terhadap istrinya, Rini Wulandari pada 18 Juli 2022. Upaya tersebut ia lakukan dengan menyewa lima pembunuh bayaran dengan upah sebesar Rp120 juta.
Hal ini ia lakukan demi bisa bersama selingkuhannya yang berinisial R. Namun ironisnya, uang tersebut diduga ia dapatkan dari mertuanya yang harusnya digunakan untuk biaya pengobatan. Pelaku juga sempat meminta uang tambahan sebesar Rp90 juta dengan alasan yang sama. Namun uang tersebut malah ia gunakan untuk membiayai usahanya melarikan diri.
Upaya penembakan tersebut pun bukan satu-satunya cara yang ia tempuh untuk mengakhiri nyawa sang istri. Sebelumnya, ia juga sempat berusaha meracun hingga menyantet. Namun semua upaya tersebut berakhir gagal.
Rini lagi-lagi selamat dari upaya pembunuhan dengan senjata api. Peluru pertama menembus tubuhnya, sementara peluru kedua bersarang di tubuhnya. Meski begitu, ia selamat dan kondisinya membaik. Pasukan gabungan Polda Jateng pun berhasil meringkus para eksekutor pada 22 Juli 2022.
Sementara itu, Kopda Muslimin melarikan diri dan buron. Ia bertemu dengan R di Papandayan dan menceritakan upaya pembunuhan Rini serta keinginannya untuk hidup bersama R di Wonosobo.
Ironisnya, R menolak keinginan tersebut.
Baca juga: Polandia Golongkan Kucing Sebagai Spesies Alien Invasif
Pasca upaya pembunuhan
Setelah melalui proses pencarian selama 11 hari, Kopda Muslimin ditemukan meninggal dunia di rumah tuanya di Kendal, Jawa Tengah.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi menyebut bahwa Muslimin sempat meminta maaf kepada orang tuanya sebelum akhirnya tewas.
“Jadi pukul 5.30 bahwa soudara M pulang ke rumah orang tuanya, beliau sempat minta maaf, bahkan dari orang tuanya diminta untuk menyerahkan diri,” ujar Kapolda di rumah orang tua Kopda M di Kabupaten Kendal, Kamis (28/7/2022).
Diduga saat pulang ke rumah orang tuanya, Muslimin sudah menenggak racun hingga akhirnya meninggal dunia.
Sementara itu, R menjadi salah satu saksi yang diperiksa dalam kasus penembakan istri TNI di Semarang ini. Ia juga dalam perlindungan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Your thoughts? Let us know!