Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Joko Anwar Resmi Pasang Flash Warning di “Pengabdi Setan 2”, Usai Muncul Petisi

Joko Anwar Resmi Pasang Flash Warning di “Pengabdi Setan 2”, Usai Muncul Petisi

“Pengabdi Setan 2: Communion” resmi beri flash warning

Euforia film horor Joko Anwar, “Pengabdi Setan 2: Sommunion” masih terasa, beberapa hari setelah penayangan resminya di bioskop seluruh Indonesia.

Banyaknya adegan dengan cahaya kelap-kelip kemudian membuat sutradara Joko Anwar memutuskan untuk menambah flash warning untuk film tersebut.

Hari ini kami sudah memasang flash warning di bioskop seluruh Indonesia,” kata Joko Anwar lewat tweet-nya, Selasa (9/8).

Pihaknya memberi peringatan, efek yang ada dalam film bisa membuat penderita epilepsi photosensitive kambuh.

Mohon perhatian. FIlm ini menggunakan efek lampu flash dan strobo yang bisa menimbulkan kekambuhan pada penderita epilepsi photosensitive,” tulis flash warning tersebut.

Berawal dari petisi

Flash warning ini bukan hal yang tim “Pengabdi Setan 2: Communion” berikan dari awal, melainkan berasal dari keresahan netizen.

Beberapa waktu lalu, ada petisi oleh akun Cinefoxx ID untuk memberikan peringatan sebelum film horor itu diputarkan.

Flashing lights berpotensi menimbulkan seizures (kejang-kejang) atau epilepsi bagi para penonton yang sensitif akan cahaya kelap-kelip (photosensitive viewers),” tulis Cinefoxx ID dalam petisi.

Memang, scene dengan pencahayaan minim dan cahaya tiba-tiba jadi pemandangan yang dominan di film horor ini.

Saya sebagai orang yang tidak sensitif akan flashing lights merasa pusing saat menonton film ini (terutama klimaksnya yang menampilkan flashing lights dalam jumlah yang banyak),” tambahnya.

Bagaimanapun, Joko Anwar mengatakan belum ada kasus terkait hal ini, menurut informasi yang ia terima.

Joko Anwar bercerita lewat penginderaan

Nggak sedikit yang bilang kalau film dari Joko Anwar ini membuat standar baru bagi dunia perhororan Indonesia.

Menurut penjelasan dari sang sutradara, “Pengabdi Setan 2: Communion” mengusung penyampaian cerita yang ‘menyerang indera’ secara keseluruhan.

Teknik pencahayaan jadi salah satu kunci utamanya. Dalam film ini, tim menjaga untuk tetap menggunakan sumber cahaya se-alami mungkin.

Tujuannya, supaya para penonton bisa merasakan perasaan takut yang lebih natural.

Semua dikalkulasikan sedemikian rupaya supaya penonton masuk ke dunia Pengabdi Setan dan masuk ke rusun tersebut, tidak secara artificial, tapi secara natural sebagaimana yang dirasakan para karakternya,” ujarnya.

Have you seen this ‘Ibu’ movie already? Let us know!