Jangan Pamer Sertifikat Vaksin Covid-19 ke Media Sosial, Ini Alasannya!
Sampai saat ini, Indonesia masih menjalankan program vaksinasi Covid-19 secara berkala. Untuk mereka yang sudah berhasil divaksin pun akan mendapatkan sertifikat.
Namun, baru-baru ini Kemkominfo mengimbau masyarakat untuk jangan memamerkan atau mengunggah sertifikat tersebut ke media sosial. Kira-kira, apa alasannya?
Jangan Pamer Sertifikat Vaksin Covid-19 ke Media Sosial
Tidak bisa dipungkiri, media sosial sudah melekat dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Apalagi pada saat pandemi ini, mengunggah hasil test Covid-19 ke media sosial pun seakan menjadi hal yang wajar bagi sebagian orang.
Terutama di masa program vaksinasi ini. Nyatanya, banyak orang yang ‘gatel’ untuk mengunggah sertifikat vaksinnya ke media sosial. Padahal, hal ini bisa jadi sangat berbahaya, loh.
Baca juga:
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate pun menanggapi akan hal ini. Ia mengimbau warga untuk jangan pamer sertifikat vaksin Covid-19 ke media sosial secara sembarangan. Sebab, dalam sertifikat tersebut tercantum data pribadi penerima vaksin.
“Terkait privasi data, masyarakat agar tidak sembarangan membagikan sertifikat vaksin Covid-19 atau tiket vaksinasi yang mengandung kode QR ke media sosial,” kata Johnny G. Plate dikutip dari Antara.
Bahaya Pamer Sertifikat Vaksin
Seperti yang sudah dikatakan di atas, para penerima vaksin akan menerima sertifikat vaksin atau yang dikenal dengan ‘kartu kuning’. Sertifikat ini pun sama seperti kartu vaksin yang diterima saat bayi atau anak-anak.
Dalam sertifikat itu pun tercantum nama lengkap, tanggal lahir, sampai nomor induk kependudukan (NIK). Tentu data diri seperti ini tidak boleh dipublikasikan, apalagi ke media sosial.
Kalau data-data dalam sertifikat itu udah tersebar, tentu akan sangat berbahaya karena dapat digunakan untuk mengidentifikasi individu. Dari hal seperti ini lah kejadian penipuan, pembobolan rekening bank, dan kejahatan lainnya dapat terjadi.
“Informasi dalam sertifikat vaksinasi Covid-19 beserta riwayat kesehatan itu adalah data pribadi. Jangan dipublikasikan,” lanjut Johnny.
_
Udahlah jangan pamer sertifikat lagi, apalagi hasil test Covid-19 atau rekam medis lainnya ke media sosial. Berbahaya!