Inti Bumi di Bawah Indonesia Miring, Kini Misterinya Terkuak!
Beberapa waktu lalu, para ilmuwan menemukan bahwa inti bumi kita bertumbuh dalam posisi miring. Fakta ini semakin menarik ketika diketahui bahwa besi padat itu berada di bawah Indonesia.
Kalau memang benar berada di bawah Indonesia, tentu akan membawa dampak tersendiri bagi negara kepulauan ini. Lantas apa yang sebenarnya terjadi di bawah negara kita ini?
Misteri Inti Bumi yang Miring di Bawah Indonesia
Temuan seismolog di University of California di Berkeley mengungkapkan bahwa di bawah Laut Banda di Indonesia terdapat inti besi padat di tengah planet yang tumbuh lebih cepat.
Pertumbuhan di satu sisi logam cair adalah produk dari kristal besi yang terbentuk saat besi cair mendingin. Namun, sesuatu di inti luar bumi di bawah negara Asia Selatan justru mengeluarkan panas pada tingkat yang lebih cepat daripada sisi yang berlawanan, yaitu di bawah Brazil.
Read more:
-
Drakor Racket Boys Dihujat Netizen Indonesia, Pemicunya Sepele
-
Prekuel “Beauty and the Beast” Dapat Lampu Hijau dari Disney+, Begini Penjelasannya!
-
Italia Jadi Negara Pertama yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2020!
Alhasil, hal ini menyebabkan berkurangnya panas planet di bawah Indonesia. Inti bumi yang terdapat di bawah negara kita akan kehilangan panas lebih cepat daripada yang ada di bawah Brazil.
Kemungkinan, fenomena inilah yang akhirnya membuat pertumbuhan inti bumi menjadi miring.
Penyebab Inti Bumi Miring
Menurut studi dari UC Berkeley, setiap lapisan Bumi dikendalikan oleh apa saja yang ada di atasnya dan pastinya akan mempengaruhi apa yang ada di bawahnya.
Para peneliti pun sudah berhasil menjawab misteri yang dipecahkan selama 30 tahun ini. Jawabannya adalah gelombang seismik yang bergerak lebih cepat ke arah utara-selatan daripada di sepanjang khatulistiwa.
Kristal besi yang tumbuh asimetris inilah yang membuat perbedaan pada pertumbuhan.
“Model paling sederhana tampak agak tidak biasa – bahwa inti bagian dalam asimetris. Sisi barat terlihat berbeda dari sisi timur sampai ke tengah, tidak hanya di bagian atas inti dalam, seperti yang dikatakan beberapa orang. Satu-satunya cara kami dapat menjelaskannya adalah di satu sisi tumbuh lebih cepat dari yang lain,” kata seismolog UC Berkeley, Daniel Frost.
Apa Akibatnya Bagi Indonesia?
Mengutip Independent, cepatnya pendinginan ini akan mempercepat kristalisasi besi. Begitu pula pada pertumbuhannya yang juga akan terjadi lebih cepat.
“Kami memberikan batasan yang agak longgar pada usia inti dalam yakni antara setengah miliar dan 1,5 miliar tahun – yang dapat membantu dalam perdebatan tentang bagaimana medan magnet dihasilkan sebelum keberadaan inti dalam yang solid,” kata Profesor UC Berkeley, Barbara Romanowicz dikutip dari CNBC Indonesia.
Pertumbuhan asimetris inti bumi ini mengartikan adanya kecacatan yang berisiko, sehingga menjadikannya tidak seimbang.
_
Gimana tanggapan kalian?