Inggris Bakal Cabut Aturan Masker dan Lepas Lockdown!
Pemerintah Inggris berencana gak akan mewajibkan penggunaan masker lagi
Menteri Perumahan Inggris, Robert Jenrick, mengatakan kalau pemakaian masker bakal jadi pilihan pribadi.
“Ini akan menjadi fase berbeda di mana kita sebagai warga negara membuat penilaian sendiri. Bukan pemerintah memberi tahu Anda apa yang harus dilakukan,” kata Jenrick kepada Sky News, Minggu (4Juli).
Menurut Jenrick, ia mengaku berniat gak lagi memakai masker kalau protokol kesehatan itu gak menjadi kewajiban lagi di Inggris.
“Saya akan melakukannya. Saya tidak terlalu senang memakai masker, saya rasa banyak orang juga begitu, kita akan pindah ke fase ini akan menjadi pilihan pribadi.” tutur Jenrick.
Melansir dari Reuters, dalam kesempatan itu, Jenrick mengungkapkan data yang bakal menentukan apakah lockdown bisa pemerintah cabut bulan ini. Dari data yang ada, keliatannya sangat positif.
“Kita sekarang dapat bergerak maju dan beralih ke era yang jauh lebih permisif di mana kita bisa menghindari banyak pembatasan yang telah begitu menyulitkan kita,” katanya.
Baca juga: WNA Masuk Indonesia Wajib Kantongi Kartu Vaksin
Memastikan vaksinasi bagi warga Inggris
Meski begitu, pihaknya juga memastikan setiap orang dewasa mendapatkan vaksinasi dua dosis karena hal tersebut merupakan kuncinya.
“Kita harus memastikan bahwa setiap orang dewasa mendapat vaksinasi ganda, karena itu adalah kunci untuk menjaga agar virus tetap terkendali saat kita memasuki musim gugur dan musim dingin.”
Selain itu, pemerintah Inggris juga berencana mencabut lockdown wilayah pada 19 Juli, dari peta yang pihaknya telah susun. Perdana Menteri. Boris Johnson, menjelaskan rincian tentang tahap akhir pelonggaran protokol dalam beberapa hari mendatang.
Berdasarkan rencana awal, Johnson bisa mencabut pembatasan pada akhir Juni. Tapi rencana ini batal setelah kasus virus Corona, yang sebagian besar karena varian delta, meningkat.
Pekan lalu, ia mengatakan meski program vaksinasi Inggris cukup berhasil menekan angka kematian akibat Covid-19, beberapa tindakan pencegahn kemungkinan harus tetap berlaku setelah 19 Juli.