Ilmuwan: Bumi Berputar Lebih Cepat, Hari Jadi Makin Pendek
Rotasi bumi terpendek sejak 1960
Bumi berputar lebih cepat pada tanggal 29 Juni dan 26 Juli lalu.
Para ilmuwan meyakini, rotasi tersebut lebih pendek 1,59 milidetik dari hari biasa pada umumnya.
Lantas apa penyebab dan dampaknya?
Baca juga: Gara-Gara Perang Rusia, Singkong Bakal Laris Manis?
Penyebab bumi makin singkat: perubahan iklim?
Sebagaimana yang lo pastinya udah tau, satu kali rotasi bumi memakan waktu 24 jam. Namun hal tersebut berubah sejak awal 2020 lalu.
Hal ini dilaporkan terjadi pertama kali pada bulan Juli 2020. Ketika itu, durasi rotasi bumi jadi lebih cepat 1,47 mili detik. Hal serupa pun terjadi di tahun setelahnya.
Belum ada yang tau secara pasti mengapa hal ini terjadi, namun ilmuwan berspekulasi bahwa perubahan iklim dan melelehnya gletser jadi penyebab utamanya.
Pasalnya fenomena tersebut diduga menyebabkan pergerakan pada bagian cair inti planet bumi, aktivitas seismik, serta “goyangan Chandler.”
Perlu diketahui, goyangan Chandler adalah adalah penyimpangan kecil pada sumbu rotasi Bumi, mirip kayak goncangan yang terlihat pada gasing ketika mainan tersebut memperoleh momentum atau melambat.
Baca juga: Jejak Misterius Ditemukan, Usianya Sekitar 11 Ribu Tahun
Dampaknya?
Menurut Forbes, rotasi bumi yang makin cepat bisa bikin hari makin pendek. Pasalnya setengah milidetik rotasi bumi setara dengan 26 sentimeter di ekuator.
Dengan demikian, GPS pun bisa jadi tak berguna di masa mendatang jika tidak disesuaikan.
Selain itu, fenomena ini juga bisa berdampak pada teknologi seperti ponsel, komputer dan sistem komunikasi yang tersinkronisasi dengan jaringan protokol waktu.
Baca juga: Kumpulan Kebijakan dan Pernyataan Kominfo yang Dianggap Kontroversial
Bisa berubah lagi di masa depan
Perlu diketahui pula kecepatan rotasi bumi memang sempat berubah seiring berjalannya waktu. Bahkan ilmuwan menyebut bahwa planet ini sempat berputar 420 kali per tahun jutaan lalu, namun angka tersebut berubah menjadi 365 kali saat ini.
“Seiring berjalannya waktu, ada perubahan bertahap antara waktu jam atomik dan waktu yang diukur secara astronomi,” ujar Judah Levine dari National Institute of Standards and Technology, dikutip dari Discover Magazine.
“Kamu nggak akan bisa memprediksi jauh apa yang akan terjadi di masa depan.”
Your thoughts? Let us know!