Hutan di Papua Terancam Akibat Perluasan Kebun Kelapa Sawit, Bagaimana Nasib Warga Setempat?
Hutan hujan di Papua kini tengah menjadi sorotan banyak orang. Perhatian itu muncul karena hutan tersebut dibakar untuk perluasan lahan perkebunan sawit.
Sampai saat ini, dugaan awal masih tertuju kepada perusahaan Korea bernama Korindo, sebuah perusahaan sawit dengan lahan terluas di kawasan pedalaman Papua.
Hutan di Papua Dibakar
Hamparan hutan hujan terluas di Asia yang berada di Papua mendapat ancaman serius dari pembukaan lahan kebun kelapa sawit. Pembukaan lahan tersebut luasnya setara dengan Kota Seoul.
Korindo diduga telah melanggar hukum dengan membakar hutan, namun mereka membantah tudingan tersebut. Namun mereka justru menuduh kebakaran dipicu oleh warga setempat yang memburu tikus tanah.
Untuk menyelidiki kasus ini, Greenpeace International bersama Forensic Achitecture melakukan investigasi visual untuk mengungkap perusahaan raksasa Korea Selatan tersebut dengan sengaja menggunakan api untuk membuka hutan di atas lahan konsesi.
Investigasi visual tersebut menunjukkan adanya tumpukan kayu yang terbakar di beberapa titik. Kemudian mereka meneliti menggunakan sistem geolokasi dan ternyata kebakaran terjadi di konsesi PT Dongin Prabhawa, anak perusahaan Korindo.
“Pola, arah, dan kecepatan munculnya titik-titik api sangat sesuai dengan arah, pola, dan kecepatan pembukaan lahan di area konsesi. Ini adalah bukti bahwa kebakaran lahan terjadi secara sengaja,” kata Samaneh Moafi, peneliti Forensic Architecture dikutip dari BBC Indonesia.
Tidak sampai di situ, mereka juga melihat data citra satelit pada tahun 2011, dimana pada saat itu kawasan tersebut masih hutan lebat. Kemudian mereka mendeteksi adanya pola pembukaan lahan yang tampak pada hasil citra satelit tersebut.
Nasib Warga Sekitar
Dalam video investigasi yang diunggah BBC Indonesia, menunjukkan betapa sedihnya warga setempat melihat alam Papua yang indah dirusak dengan cara dibakar.
“Kami tidak pernah bongkar hutan, tapi orang dari luar bongkar itu. Buat saya (hati) itu luka,” kata salah satu warga sekitar pembukaan lahan itu.
Ada juga yang mengatakan bahwa warga sekitar melihat mereka (oknum) menyusun kayu-kayu bekas dan ditumpuk di sepanjang hutan. Baru setelah itu mereka mengguyurnya dengan bensin untuk dibakar.
Ketika dibakar, warga sekitar mengatakan kalau langit di kawasan tersebut langsung gelap gulita. Tidak hanya membahayakan alam, membahayakan pula bagi kesehatan pernapasan.
Source: BBC Indonesia
_
Gimana tanggapan Lo?