Hukuman Penjara Menanti Warga Negara Ini yang Menolak Vaksin
Hukuman penjara biasa diberikan pada mereka yang bersalah. Namun di Filipan, hukuman tersebut menjadi ultimatum Presiden Filipina Duerte bagi warganya yang menolak untuk divaksin.
Adapun ancama tersebut disampaikan bukan tanpa alasan. Pasalnya angka peminat dan permintaan vaksin Corona di Filipina cenderung rendah.
Padahal seperti dilansri Reuters, Selasa (22 Juni) tercatat ada 1,3 juta kasus dengan lebih dari 23.00 kematian.
“Anda pilih vaksin atau saya akan memenjarakan Anda,” pungkas Duerte dalam pidato yang disarkan televisi setempat pada Senin (21 Juni) waktu setempat.
Hukuman penjara mendapat kritik
Pernyataan Duerte ternyata berbeda dengan keterangan para pejabat kesehatan Filipina. Mereka menyebut meskipun orang didesak untuk menerima vaksin, pilihan itu bersifat sukarela.
Sementara Duerte menyebut pernyataan tersebut hanya merupakan luapan kekesalannya semata. “Jangan salah paham, sedang ada krisis di negara ini. Saya hanya jengkel dengan warga Filipina yang tidak mematuhi pemerintah,” pungkasnya.
Average rates of vaccination in the past few days:
— Philippines Vaccine Tracker (@HerdImmunityPH) June 21, 2021
Jun 13 — 140,414 per day
Jun 14 — 135,596 per day 📉
Jun 16 — 156,066 per day 📈
Jun 17 — 176,282 per day 📈
Jun 18 — 178,891 per day 📈
Jun 19 — 193,244 per day 📈
Jun 20 — 208,399 per day 📈 (New all-time high) pic.twitter.com/nXvRUECATy
Pendekatan keras Duerte juga kemudian dikiritik oleh banyak pihak. Tercatat hingga 20 Juni, otoritas Filipina telah memvaksinisasi sekitar 2,1 juta orang.
Adapun laju negara tersebut memang tergolong lambat.
Komitmen Duerte untuk vaksin Covid-19
Kendati demikian, Rodrigo Duerte berkomitmen meningkatkan kerjasama dengan Rusia. Ia pun dijanjikan oleh Vladimir Putin untuk dikirimkan lebih banyak vaksin Sputnik V.
Seperti dilansir Philippine Inquirer dan The Star, Kamis (3 Juni), rencana tersebut disampaikan dalam pertemuan virtual antara Duerte dan Putin.
Kantor kepresidenan Filipina, atau yang biasa di sebut Malacanang, menuturkan dalam pernyataan bahwa Duerte berterima kasih kepada Putin karena membantu ketersediaan Sputnik v di Filipina.
Sejauh ini, Filipina sendiri sudah menerima 80.000 dosis vaksin Sputnik V, dengan pasokan baru yang terdiri atas 50.000 dosis baru dikirimkan pada 31 Mei lalu. Dua pasokan pertama, masing-masing 15.00 dosis, sudah terlebih dahulu dikirimkan pada 1 dan 12 Mei.