Hilangnya Separuh Hutan Hujan dalam 50 Tahun Terakhir Jadi Penyebab Banjir di Kalimantan
Kejadian banjir yang baru saja terjadi di Kalimantan Selatan langsung menghebohkan masyarakat. Sebab, baru kali ini sepanjang sejarah provinsi tersebut dilanda banjir yang begitu hebat.
Greenpeace Indonesia pun menyebutkan bahwa banjir ini tentu ada sebabnya. Apa ya yang jadi penyebab terbesarnya?
Lebih dari Separuh Hutan Hujan Kalimantan Berganti Jadi Tambang Batubara
Lebih dari separuh hutan hujan Kalimantan hilang dalam 50 tahun terakhir, berganti dengan perkebunan monokultur dan lubang tambang batubara. Kini meningkatnya suhu bumi yang disebabkan pembakaran batubara dan hilangnya hutan, membawa bencana Krisis Iklim ke tanah Borneo. pic.twitter.com/2Is1Yj5CbZ
— Greenpeace Indonesia (@GreenpeaceID) January 16, 2021
Melalui akun Twitter resminya @GreenpeaceID, mereka mengatakan bahwa lebih dari separuh hutan hujan Kalimantan hilang dalam kurun waktu 50 tahun terakhir. Hilangnya hutan hujan tersebut telah berganti dengan perkebunan monokultur dan lubang tambang batubara.
Alhasil, kini meningkatnya suhu bumi juga disebabkan oleh pembakaran batubara dan hilangnya hutan hujan tersebut. Sehingga hal ini membawa bencana ‘Krisis Iklim‘ pada wilayah Kalimantan.
Banjir ini juga terjadi bukan hanya curah hujan yang tinggi. Justru faktor yang tidak kalah penting adalah kerusakan lingkungan yang sudah terjadi.
“Perlu selalu kita sadari bahwa keseimbangan ekologi bukan hanya perihal pelestarian lingkungan ataupun ekosistem alam di luar sana, tapi juga soal hajat hidup yang dekat dengan kita semua. Soal bencana yang semakin marak mengancam nyawa,” tulis Greenpeace Indonesia.
Maka dari itu, Greenpeace juga mengajak kita semua supaya bisa tanamkan kepedulian untuk bersama mendorong upaya pemulihan lingkunan menuju normal baru yang berkelanjutan. Ini tentu juga akan meredam ancaman bencana yang sama selanjutnya.
Teman-Teman di Kalimantan Selatan Butuh Bantuan
Mengingat kejadian banjir tersebut, tentu teman-teman kita di Kalimantan Selatan kini sedang membutuhkan pertolongan. Meski bantuan sudah mulai mengalir dari beberapa hari lalu, tapi masih ada juga warga yang belum mendapatkan bantuan logistik.
Mereka yang belum mendapatkan bantuan pun dikarenakan banjir yang berlangsung lebih dari tiga hari telah membuatnya terisolasi akibat terputusnya akses jalan. Sehingga bantuan pun sulit disalurkan.
Nah, yuk kita turut membantu mereka dengan cara berdonasi di kitabisa.com/untukterdampakbencana yang telah dibuka sampai tanggal 25 Januari 2021.
_
Gimana tanggapan Lo?