Hewan Ajaib, 24 Ribu Tahun Membeku Kini Ia Hidup Kembali
Hewan ajaib yang dimaksud ternyata berada di bawah tanah lapisan es Sibera. Selama ribuan tahun, mahluk ini terbaring tertidur begitu saja.
Namun anehnya, setelah 24 ribu tahun membeku, mahluk itu bukan hanya hidup lagi, melainkan langsung bereproduksi.
Hewan ajaib itu dikenal dengan “Rotifera”
“Laporan kami adalah bukti tersulit hingga hari ini hewan multiseluler dapat bertahan selama puluhan ribu tahun dalam kriptobiosis. Sebuah keadaan metabolisme yang hampir sepenuhnya terhenti,” pungkas Stas Malavin seorang ahli biologi dari Soil Cryology Laboratory di Institute of Physicochemical dan Biological Problems.
Adapun hewan ajaib tersebut merupakan salah satu invertebrata mikroskopis yang disebut rotifera. Binatang kecil itu umumnya hidup diperairan di seluruh dunia. Mereka disebutkan mampu bertahan hidup dalam kondisi seperti pembekuan dan dehidrasi telah menarik minat banyak ahli.
Dapat bertahan dalam kondisi beku selama satu dekade
Melansir dari Sciene Alert, Selasa (8 Juni), studi dan ekspreimen sebelumnya sudah menunjukan bahwa mereka dapat bertahan selama bertahun-tahun dalam keadaan kriptobiosis.
Di mana tubuh mereka menghentikan semua fungsi biologis atau kerap disebut mati suri. Dalam keadaan beku, para ahli menyebut hewan itu dapat bertahan selama satu dekade.
Temuan berusia 24 ribu tahun
Pemulihan rotifera, spesies air tawar dari genus Adineta, menunjukan bahwa pemulihan nematoda bukanlah kebetulan. Pasalnya sampel permafrost yang dikumpulkan dari 3,5 meter di bawah tanah Sungai Alazeya di Siberia Utara menunjukan lempung kaya es dari Pleistosen.
Bahkan sampel tersebut diperkirakan sudah berusia sekitar 24 ribu tahun. Terkait penemuan itu, tim berharap untuk bisa melakukan penelitian lebih lanjut guna mengidentifikasi alasan mereka dapat bertahan lama.
Selain itu, hasil penelitian bukan tidak mungkin dapat membantu mengindentifikasi cara untuk melindungi sel-sel organisme yang lebih kompleks.
“Organisme multiseluler dapat dibekukan dan disimpan seperti itu selama ribuan tahun dan kemudian hidup kembali (adalah) impian banyak penulis fiksi. Semakin banyak kompleks organisme, semakin sulit untuk mengawetkannya tetap hidup dalam kondisi beku, dan untuk mamalia, saat ini tidak mungkin,” tutur Malavin.
“Namun, berpindah dari organisme bersel tunggal ke organisme dengan usus dan otak, meskipun mikroskopsis, merupakan langkah maju yang besar,” lanjutnya dalam penelitian yang sudah dipublikasikan Current Biology.