Heboh Warga Depok Tangkap Babi Ngepet, Ini Pendapat Pakar!
Penangkapan babi ngepet heboh, warganet twitter ramai sindir “masih aja percaya”
Baru-baru ini, ada kehebohan soal penangkapan babi ngepet pada kawasan Bedahan, Sawangan, Depok. Warga akhirnya menangkap babi ini pada dini hari tadi, pukul 00.20 WB.
Menurut ketua RW 4 Bedahan, Abdul Rosad, kronologinya hingga saat ini binatang jelmaan itu benar adanya alias babi ngepet.
Baca juga: WWE Bakal Bikin Anime Bareng Crunchyroll
Kronologi
Melansir dari Detik, Abdul mengatakan babi ini gak hanya sekali ketauan mencuri uang. Banyak warga yang merasa kehilangan uangnya akibat si babi ini, termasuk Abdul. Jumlah kehilangannya juga bervariatif mulai dari Rp 900 ribu, Rp 2 juta, Rp 3 juta, atau bahkan Rp 500.
Meski udah dua kali ketauan, namun baru sekarang babi ini berhasil tertangkap karena sebelumnya selalu berhasil lolos. Katanya, warga menangkap babi ini tertangkap sewaktu masih dalam wujud manusia. Pas tertangkap, babi ngepet ini memakai jubah hitam.
Selain itu, dalam misi penangkapan ini warga juga harus ikut bugil, lantaran babi ngepet ini cuma bisa terlihat kalau nggak memakai pakaian.
“Jadi bagi warga yang nggak melepas pakaian mah, dia nggak bisa melihat. Jadi semalam jam 12.20 WIB apeslah dia ditangkap kita. Iya pada bugil (saat babi itu ditangkap). Jadi kalau nggak bugil, nggak bisa, kita nggak bisa melihat. Pada bugil itu semalam kita nangkep-nya,” kata Abdul.
https://twitter.com/LinggaK/status/1387315013522649091?s=20
Babi ngepet menurut berbagai ahli
Peneliti bidang zoologi dari Pusat Penelitian Biologi Lipi, Taufiq Purna Nugraha, mengatakan secara ilmiah gak ada yang namanya babi ngepet. Namun ia sendiri hanya menghormati kepercayaan warga sekitar.
“Kalau dari sudut pandang ilmiah sih, itu babi ngepet atau bukan, saya nggak bisa jawab, kalau di dalam ilmiah tidak ada itu istilahnya babi ngepet,” ujar Taufiq.
Selain dari sudut pandang ilmiah, fenomena ini juga mendapat perhatian dari pakar kebudayaan dan mitologi Jawa asal Universitas Indonesia (UI), Prapto Yuwono.
Ia mengkaji fenomena ini dari sudut pandang kebudayaan masyarakat dan kebatinan atau kepercayaan. Selain itu, ia juga memaparkan teori yang memayungi fenomena ini.
“Dalam teori kebudayaan dan kemasyarakatan, bila seseorang menemui kendala dalam kehidupan sosial ekonomi dan tidak bisa menyelesaikan masalah, maka ia akan mencari suatu kompensasi atau solusi. Karena dalam dunia nyata ia tak menemukan solusi, sehingga mencari di dunia lain (gaib),” ucap Prapto
Jadi fenomena ketika masyarakat melihat hal gaib, udah terlihat pada zaman penjajahan belanda, “Masyarakat cari ke dunia lain, yakni kebatinan. Dan mereka merasa nyaman.”
Apalagi terkait dengan adanya artefak babi celengan dari aman kerajaan majapahit yang disebut-sebut jadi simbol pesugihan babi ngepet. Menurutnya ini cuma simbol binatang yang dianggap rakus, apalagi celengan peninggalan majapahit ada juga yang berupa gajah.
Make your money works for you till your neighbours think you were ‘babi ngepet’….
👍 https://t.co/l7DE3xxN3z— Capt. Digiboy 👁️⃤ (@ap_perdana) April 28, 2021
Serba-serbi komentar warganet
Seorang tiktoker juga ikut berteori menyoal fenomena babi celeng ini. Dari tiga teorinya, salah satunya adalah untuk membuktikan apakah babi ini benar-benar jelmaan. Caranya dengan menaruh kamera pada seluruh penjuru kandang untuk melihat perubahan pada babi ini setelah tertangkap.
@thatnguyenguy Balas @thatnguyenguy menurut kalian gimana? #inspekturnguyen
Animal lovers menangis melihat penyiksaan ini.
https://twitter.com/setshumaru/status/1387056370118053890?s=20