Harga Pertalite Naik Rp2.000 Hingga Rp3.000
Harga Pertalite naik, respon kenaikan harga minyak dunia
Sinyal kenaikan harga Pertalite kian menguat.
Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto bahkan mengaku sudah ada perhitungan kenaikan harga tersebut.
Dia mengatakan, harga Pertalite diperkirakan naik sebanyak Rp 2.000 hingga Rp 3.000 per liter.
Dengan demikian harga Pertalite akan ada di kisaran Rp 9.500 per liter. Saat ini, harga Pertalite sendiri di harga Rp 7.650 per liter.
Baca juga: The Future of Us Siap Digelar, Jadi Saluran Seniman dan Kreator untuk Masuk ke Ranah Digitalisme
Harga Pertalite naik juga untuk menyelamatkan arus kas Pertamina
Kenaikan harga Pertalite merupakan respon dari kenaikan harga minyak dunia.
Nggak cuma itu, langkah ini juga dinilai sebagai upaya penyelamatan arus kas Pertamina yang kini sudah sangat kritis.
“Itu sudah agak lumayan. Cash flow Pertamina sudah agak mulai terbantu karena ini volumenya tinggi. Sekali lagi cash flow Pertamina juga harus kita selamatkan sebagai BUMN yang mendapatkan tugas sebagai public service obligation atau PSO,” katanya.
“Mengingat cash flow Pertamina hari ini sudah sangat sangat kritis,” tambahnya.
Baca juga: Inilah Semangka Paling Mahal Didunia, Harganya Capai Rp85 Juta!
Listrik juga naik
Perlu diketahui, sebelumnya harga listrik diperkirakan akan naik.
Hal ini dilakukan untuk menghemat kompensasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Hal ini ia ungkapkan dalam Rapat Dengar Pendapatan (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (13/) lalu.
“Penyesuaian atau pengurangan penggunaan BBM dan tekanan APBN di sektor ketenagalistrikan, dalam jangka pendek rencana penerapan tariff adjustment 2022 ini untuk bisa dilakukan penghematan kompensasi Rp7-Rp16 triliun,” ungkap Arifin.
Ia juga memberi sinyal kenaikan harga BBM non subsidi dan Pertalite. Hal ini terjadi untuk menyersuakan hara BBM dengan tingkat keekonomian.
“Serta penyesuaian harga BBM non subsidi sesuai keekonomian yang pasarnya untuk kalangan menengah ke atas, penyesuaian harga pertalite, minyak solar, dan mempercepat bahan bakar pengganti,” kata Arifin.
Your thoughts? Let us know in the comments below!