Gunung Es Terbesar di Dunia Pecah! Apa Dampaknya?
Gunung es terbesar di dunia pecah! Adapun pecahan ini sedikit lebih besar dari negara bagian Rhode Island dikabarkan telah pecah di Antartika.
Menurut Badan Antariksa Eropa (ESA) bongkahan es berbentuk jari dengan panjangnya kira-kira 105 mil (170 kilo meter) dan lebar 15 mil (25 kilometer), terlihat oleh satelit saat terlepas dari sisi barat Rak Es Ronne Antartika
Gunung es terbesar kini mengambang bebas di Laut Weddell
Gunung es itu sekarang mengambang bebas di Laut Weddell, sebuah teluk besar di Antartika barta tempat penjelajah Ernest Shackleton pernah kehilangan kapalnya Endurance saat mengemas es.
Close up of rift where the new iceberg #A74 broke away from the #Brunt Ice Shelf, captured in high res satellite imagery before & after calving.
— British Antarctic Survey (@BAS_News) March 5, 2021
Vision-1 © Airbus Defence and Space Limited 2021. #TeamARTEMIS @RAF_Space @AirbusSpace pic.twitter.com/jJhvw84jMp
Gunung es seluas 1.667 mil persegi (4.320), saat ini menjadi yang terbesar di dunia dan disebut A-76. Adapun nama itu meniru kuadran Antartika tempat ia pertama kali terlihat dan ditangkap oleh Copernicus Sentinel dari Uni Eropa, sebuah konstelasi dua satelit yang mengorbit kutub bumi.
Satelit itu mengkonfirmasi pengamatan sebelumnya yang dilakukan oleh Survei Antartika Inggris, yang merupakan organisasi pertama yang memperhatikan pemisahan tersebut.
Tidak akan berdampak langsung pada permukaan laut, namun …
Karena lapisan es tempat terbentuknya gunung es ini sudah mengapung di atas air, kejadian tersebut tidak akan berdampak langsung pada permukaan laut. Namun, rak es membatu memperlambat aliran glester dan aliran es ke laut.
Meski demikian, menurut Pusat Data Salju dan Es Nasional (NSIDC), secara tidak langsung, hilangnya sebagian lapisan es pada akhirnya berkontribusi pada naiknya air laut.
Lebih lanjutnya, mereka mengatakan bahwa benua Antartika, yang memanas lebih cepat dari bagian planet lainnya, menampung cukup air beku untuk menaikan permukan laut global sampai 200 kaki (60 meter).
Bukan karena ulah manusia, melainkan..
Sementara itu, para ilmuwan tidak berpikir bawah perubahan iklim yang disebabkan manusia menjadi biang kerok pelepasan A-76 atau A-74, pendahulunnya.
“A76 dan A74 hanyalah bagian dari siklus alam di rak es yang tidak menghasilkan sesuatu yang besar selama beberapa dekade,” tutur seorang peneliti di British Anartic Survey, Laura Gerrish via twitternya.
Amazing amount of @CopernicusEU #Sentinel1 imagery received over the last 10 days showing the movement of iceberg #A74 as it calved and moves away from the #BruntIceShelf. The giant berg is now 6-7 km away from the shelf and moving slowly with the currents @BAS_News pic.twitter.com/xLrYxVdvVl
— Laura Gerrish (@laura_gerrish) March 10, 2021
“Penting untuk memantau frekeunsi selama pembentukan gunung es, tetapi ini semua sudah diperkirakan,” lanjutnya.
Ke depannya, satelit akan terus melacak gunung es baru, seperti ynag merka lakukan untu A-68A, pemegang gelar sebelumnya untuk gunung es terbesar di dunia.
Setelah berpisah dari lapisan es Antartika pada 2017, A-68 A terlepas oleh arus laut pada 2020 dan nyaris bertabrakan dengan Pulau Georgia Selatan, tempat berkemabg biak bagi anjing laut dan penguin. Adapun gunung berbahaya itu pecah menjadi lusina bagian sebelum menyebabkan kerusakan.
-
279 Data Penduduk Indonesia Bocor dan Dijual Ke Forum Hacker!
-
Sultan Abdul Mufakir, Sosok yang Lord Rangga Sebut Memerdekakan Amerika Serikat
-
Gen Z Tinggalkan Smartphone dan Kembali Ke HP Jadul, Apa Alasannya?
- Gunung Padang, Situs Terbesar di Dunia yang Simpan Banyak Misteri
Source : Tempo.co / Live Science
—
Ngeri!