Gubernur Ingin Arak Bali Mendunia Seperti Soju Korea
Gubernur Bali ingin membawa minuman tradisional Arak Bali ke level internasional
Gubernur Bali, Wayan Koster ingin menjadikan minuman tradisional Arak Bali sebagai produk unggulan tingkat nasional hingga internasional. Ia berharap alkohol khas bali ini bisa menyaingi minuman tradisional negara lain seperti Sake – Jepang dan Soju- Korea.
Apalagi Arak adalah komoditas tradisional yang punya kekhasan sendiri.
“Sebagai minuman lokal, arak ingin kita jadikan produk unggulan yang memiliki daya saing hingga di tingkat nasional maupun internasional yang bisa bersaing dengan Sake dari Jepang, Soju dari Korea dan lainnya,” kata Koster, melansir dari Detik.
Tata kelola minuman fermentasi
Untuk mendukung Arak Bali agar semakin mendunia, ia mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 1 tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan Destilasi Khas Bali.
Lewat peraturan ini, ia mengatur tata kelola minuman Arak Bali dari hulu hingga hilir. Meski begitu, bukan berarti minuman ini bisa dengan bebas dikonsumsi.
“Kita ingin perkuat tata kelolanya hingga ke hilir sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik sebagai sumber penghidupan, serta mengembangkan IKM dan UMKM kita. Ingat tata kelolanya yang ditekankan, bukan artinya bebas mengkonsumsi,” ucapnya.
Menurut Koster, keinginan untuk mengembangkan Arak Bali ke level internasional harus berbarengan dengan keinginan memperbaiki kualitas. Seperti brandingnya sebagai produk Bali, termasuk dengan desain kemasan.
Untuk meningkatkan kualitas minuman tradisional ini, supaya menjaga cara fermentasi seperti yang biasanya orang Bali lakukan.
” Jangan ada yang merusak menggunakan fermentasi tak biasa yang tidak sesuai dengan cara kita di Bali, karena arak ingin kita jadikan produk internasional,” ujarnya.
Selalu menjamu tamu dengan arak bali
Koster sendiri mengaku kalai ia sering menjamu tamu para duta besarnya dengan Ara Bali. Hingga banyak muncul pujian untuk minuman tradisional ini.
Menurutnya jika minuman ini sesuai dengan takarannya juga gak akan memabukkan, cukup setengah hingga satu sloki. Koster ingin agar minuman lokal Bali ini bisa menjadi sumber pencaharian warga.
“Kita harus bergerak kembali dengan memberdayakan dan memanfaatkan sumber daya lokal yang kita punya. Sebagai sumber kehidupan dan unsur di dalam pengembangan ekonomi Bali, agar ekonomi Kita bisa tumbuh dari kekayaan alamnya sendiri,” pungkasnya.
-
Indonesia Gagal Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032, Incar Tahun 2036
-
Orang Tua Meninggal Karena Covid-19, Bocah 10 Tahun Isoman Sendirian di Rumah
-
1500 Restoran di Jabodetabek Gulung Tikar, Terancam Bertambah Jika PPKM Level 3 dan 4 Diperpanjang
–
Dukung produk dalam negeri!