Gojek Bakal 100 Persen Gunakan Motor Listrik Mulai 2030
Hasil kerja sama Gojek dengan Gogoro
Gojek dan TBS Energi Utama bakal gunakan motor listik 100 persen pada tahun 2030.
Rencana tersebut bergulir lewat kerja sama Gojek dengan Gogoro, perusahaan teknologi global dalam ekosistem baterai swap.
Keduanya akan menyediakan menyediakan kendaraan listrik untuk seluruh armada motor.
Baca juga: Ibu Kota Baru Bakal Adopsi 100 Persen Kendaraan Listrik, Mulai 2026?
Gojek dan Gogoro sudah mengadakan uji coba
Direktur Electrum dan CEO Gojek Kevin Aluwi menyebut bahwa kerja sama ini adalah upaya mendukung pemerintah dalam mengembangkan industri listrik yang terintegerasi.
Kedua pihak bahkan mengaku sudah mengadakan uji coba selama setahun terakir dengan menggunakan motor listrik dan baterai swap di Jakarta.
Perlu diketahui pula, Gogoro sebelumnya sempat mengadakan program serupa di Taiwan. Saat ini negara tersebut telah memiliki 450 ribu pengendara, 10 ribu stasiun pertukaran baterai di 2.300 lokasi, dan 250 juta baterai swap.
“Misi kami untuk memelihara lingkungan hidup dan masyarakat yang kami layani, serta berkontribusi pada kemandirian energi dan inisiatif iklim nasional,” kata Direktur Utama Electrum dan Wakil Direktur Utama TBS Pandu Sjahrir.
Baca juga: Pergantian Warna Pelat Nomor Kendaraan dan Pemasangan Cip RFID Dipastikan Polri Gratis!
Mulai 2026
Indonesia sudah merencanakan penggunaan kendaraan listrik pada 2026.
Anggota Dewan Energi Nasional, As Natio Lasman, mengatakan kalau pemerintah kini sudah memiliki peta jalan penggunaan kendaraan listrik. Bukan cuma produknya, ekosistem pendukungnya pun tengah mereka persiapkan.
Ia mengatakan, tahun 2022 Indonesia mulai produksi kendaraan listrik. Lalu, tahun 2025 targetnya pabrik cell to pack mulai beroperasi. Hingga akhirnya di tahun 2026, ibu kota baru nantinya bakal mengadopsi 100 persen kendaraan listrik.
“Haraoannya tahun 2026 ketika di ibu kota baru nanti targetnya 100 persen adopsi kendaraan listrik,” ujarnya, mengutip Detik Oto.