Garuda Indonesia Krisis, Tutup Beberapa Rute Internasional
Maskapai Garuda Indonesia tutup beberapa rute penerbangan internasional
Sebagai bentuk dari penyelamatan dari krisis keuangan yang sedang Garuda Indonesia alami, maskapai ini menutup beberapa rute internasionalnya. Direktur Utama Garuda, Irfan Setiaputra mengatakan ada sejumlah rute yang mereka tutup karena gak menguntungkan lagi.
Selain itu, memang ada pemabtasan penerbangan internasional selama pandemi ini pada sejumlah negara.
Baca juga: Piala Dunia 2022: Qatar Buka Pintu Lebar-Lebar Buat Para Supporter, Asal Udah Vaksin!
Tutup penerbangan Melbourne hingga Osaka
Beberapa rute yang udah ditutup antara lain adalah Melbourner, Australia; Perth, Australia, dan Osaka, Jepang. Karena gak mungkin menaikkan kargo, maka penerbangan beberapa rute tersebut pun resmi ditutup.
“Memang yang kita lihat ke depan tidak mungkin bisa untung karena kondisi yang ada, dan tidak mungkin kita naikkan kargo. Kita hentikan, seperti Melbourne mulai bulan depan kita hentikan, Perth juga mulai bulan depan kita hentikan. Osaka sudah kita hentikan,” ujar Irfan.
Garuda Indonesia saat ini cuma membuka satu rute ke Australia, Jakarta – Sydney dalam satu kali seminggu.
Selain menutup beberapa rute, Irfan juga membeberkan pihaknya mempertimbangkan untuk menutup beberapa rute internasional lainya. Beberapa rute sedang dalam pemantauan ketat apakah nantinya akan tutup juga atau tidak. Seperti Jakarta – Amsterdam, Jakarta – Kuala Lumpur, dan Jakarta – Sydney.
“Penting buat kita memastikan ada yang kita sebut connectivity. Dan kita memang review terus menerus, ada 3 rute yang kita amati dengan sangat ketat yaitu Amsterdam-Jakarta, Jakarta-Kuala Lumpur, dan Jakarta-Sydney,” kata Irfan.
Gak cuma itu, rute penerbangan yang dalam pemantauan ketat adalah penerbangan dari dan ke Seoul, Korea.
Rute Garuda Indonesia yang masih buka
Meski menutup beberapa rute yang dinilai merugikan, pihaknya juga masih membuka rute yang dinilai menguntungkan bagi perseroan. Seperti penerbangan ke Bangkok (Thailand), Hong kong, dan China.
Selain penerbangan internasional, pihaknya juga fokus pada penerbangan kargo. Sebab permintaan kargo ke luar negeri justru meningkat.
Trafik kargo internasional menanjak sangat luat biasa sepanjang 2021.