Foto Until Tomorrow, Representasi Cepatnya Penyebaran Virus Corona
Penyebaran virus Corona yang mewabah di seluruh dunia membuat kita terpaksa harus tinggal di rumah dan melakukan physical distancing untuk menghindarinya. Karena sudah tidak keluar dan hanya beraktivitas di rumah selama dua minggu, media sosial pun jadi salah satu hiburannya.
Mungkin, sekarang Instagram adalah aplikasi yang paling sering dibuka dan digunakan oleh semua orang saat ini. Baru-baru ini, Instagram kita diramaikan dengan foto until tomorrow yang memenuhi timeline Instagram kita. Tentunya tantangan ini dibuat oleh orang-orang yang sudah bosan di rumah dan ingin mengisi kegiatan di media sosial.
Apa sih until tomorrow itu?
Dilansir dari New York Post, until tomorrow adalah sebuah tantangan bagi para pengguna Instagram untuk mengunggah foto lawas dan memalukan diri sendiri terhadap para followers-nya.
Cara kerjanya, ketika lo memberikan “likes” ke foto orang yang sedang melakukan challenge until tomorrow ini, lo juga akan diminta melakukan hal yang sama dengan dikirimkan pesan lewat direct message (DM) dari orang yang mengunggah foto tersebut.
Begini pesannya:
“You liked my post so you have to post an embarrassing picture of yourself, for the caption you’re ONLY allowed to write “until tomorrow” and you can only tag me. You must send this message to everyone who has liked your picture. The picture must stay posted for 24 hours. Good luck and don’t spoile the game!”
Melihat pesan ini, rasanya kita seperti dijebak dan diancam untuk wajib mengunggah foto kita dengan caption “until tomorrow“.
Until Tomorrow bisa jadi representasi penyebaran virus Corona
Tapi, sadarkah kalian bahwa tantangan until tomorrow ini bisa jadi representasi betapa cepatnya penyebaran virus Corona? Hal ini disadari setelah seorang komika sekaligus illustrator dan animator, Ryan Adriandhy mengunggah foto until tomorrow-nya di Instagram.
https://www.instagram.com/p/B-Tx_mEn6Te/
Dalam unggahannya ia mengungkapkan “Until Tomorrow adalah simulasi yang baik untuk menggambarkan betapa cepat sebuah pandemic menyebar.” Tetapi, setelah dipikir-pikir teori yang diungkapkan Ryan benar juga.
Jika tidak ada yang nge-post foto until tomorrow, artinya dia adalah orang yang memiliki imun kuat dan patuh dalam melakukan social distancing, sehingga penyebaran virus tidak sampai padanya.
Jika di feed sudah banyak foto until tomorrow namun lo tidak ikut nge-post, maka lo dianggap berpotensi tertular. Hal ini karena lingkungan sekitar dan bahkan circle terdekat lo sudah tertular, jika tidak menjaga, penyebaran virus bisa sampai ke lo.
Begitu juga kalau lo adalah orang yang nge-post, artinya lo sudah terjangkit atau positif terkena virus. Sampai lo nge-direct message, tandanya lo adalah carrier yang membawa virus tersebut kepada orang lain.
Di sini kita sudah mendapat gambaran bahwa semakin kita tidak bisa menahan untuk physical distancing, potensi besar untuk kita tertular virus tersebut. Dengan gambaran kecil ini, kita diingatkan untuk patuh sementara dalam melakukan physical distancing. Hal ini dilakukan semata-mata bukan untuk kesehatan lo, tapi untuk membantu meringankan beban para tenaga medis yang berjuang di baris terdepan.