Flexing Pas Acara Bukber Nggak Melulu Jadi Masalah?
Nggak jarang kita nemu pandangan kalau bukber (buka puasa bersama) yang seharusnya jadi waktu silaturahmi dan ketemu temen lama, cuman jadi ajang flexing.
Berbagai pertanyaan yang bikin kita ‘dagdigdugserrr’ pun bermunculan. Mulai dari pekerjaan, sampai pencapaian apa yang udah lo lakuin di umur segini, bisa jadi pemicu kenapa orang-orang anti sama yang namanya bukber.
Kalau lo tipe yang ngerasa annoyed sama mereka yang doyan flexing pas bukber, lo mungkin perlu tau alasan di balik kelakuan mereka.
Tentang tukang flexing, dan gimana cara menghadapinya
Biasanya, perilaku pamer sering orang asosiasikan dengan narsisme. Yang lebih annoying, kalau mereka yang suka pamer itu cenderung membanding-bandingkan dirinya, bikin orang lain ngerasa lebih ‘kecil’.
Berdasarkan artikel dari Counselling Connection, perilaku pamer itu bisa aja datangnya dari insecurities. Dr. Susan Whitbourne, Professor Psikologi dari University of Massachusetts mengatakan, ada tanda-tanda orang yang flexing karena insecure.
Salah satunya, mereka biasanya mau bikin orang lain ngerasa insecure juga. Makanya, perlu validasi atas apa yang mereka capai.
Ada beberapa tips untuk menghadapi tukang flexing, menurut Psikolog Andrea Polard. Pertama, lo bisa ganti obrolan kalau lo memang udah nggak nyaman untuk dengerinnya. Atau, lo bisa aja ‘bales’ dengan cerita tentang diri lo, supaya mereka tau nggak enaknya dengerin orang pamer.
Terakhir, kalau udah makin annoying, lo bisa cuekin dan pergi aja, karena nggak semua orang bisa sadar sama kenarsisan mereka sendiri.
Flexing di bukber nggak selalu buruk, here’s why!
Sebenarnya, flexing atau pamer itu sah-sah aja, asal masih di dalam batas wajar dan berdasarkan kenyataan, nggak ngarang.
Bahkan, ada beberapa manfaat yang bisa lo dapetin dari kegiatan yang sering muncul di acara buka bersama itu, a.k.a. saling pamer.
- Namanya juga life update
Di acara buka bersama, biasanya kita bakal ketemu sama temen-temen lama. Ya, acara bukber itu memang waktunya untuk temu kangen dan bernostalgia.
Jadi, wajar kalau ada cerita tentang diri masing-masing. Selama nggak cerita melulu tentang diri sendiri, percakapan kayak gini bisa jadi hal yang seru, kok!
- Nunjukkin kalau lo itu pede
Menurut artikel dari Psychology Today, sekali-kali pamer itu bisa jadi sesuatu yang sehat. Selain ada rasa puas atas pencapaian yang udah susah payah kita capai, kita nunjukkin kalau kita itu pede.
Mungkin aja, dengan nunjukkin kepercayaan diri (yang sewajarnya), kita bisa jadi contoh bagi mereka yang butuh ‘booster’ untuk ngerasa pede juga.
- Bisa bantu networking
Kalau cukup beruntung, dengan saling sharing – atau flexing – pengalaman, bisa jadi kita malah ngebuka kemungkinan baru.
Siapa tau, temen lama kita juga punya interest yang sama. Dengan begitu, networking jadi makin luas, kan?
Dan yang terpenting, have fun aja di acara bukber!
Your thoughts? Let us know!
-
Pemprov DKI Gelar Mudik Gratis, Siapkan Ratusan Bus Menuju 5 Provinsi
-
Istri Pamer Harta Lewat TikTok, Karyawan Freeport Diduga Curi Emas
-
Fitur Baru Netflix “Two Thumbs Up” Untuk Permudah User Dapatkan Rekomendasi Terbaik!
(Image: Courtesy of Paramount Pictures)