“Fetish Kain Jarik” Berkedok Riset, Kenapa Bisa Terjadi?
Mari menelusuri bagaimana fetish ini bisa terjadi pada seseorang
Baru-baru ini, media sosial diramaikan dengan sebuah utas dari korban kasus “fetish kain jarik“. Mungkin terdengar sangat aneh, tapi ternyata kasus ini sudah memakan banyak korban.
Kasus ini berkedok sedang menjalankan sebuah riset tentang bungkus-membungkus untuk menyelesaikan semester akhir. Secara garis besar, pelaku meminta korban untuk membungkus dirinya sendiri dengan kain jarik lalu mengirim foto dan videonya kepada pelaku.
https://twitter.com/m_fikris/status/1288434425261256705
Setelah si korban berani speak up ke media sosial, ternyata semakin banyak bermunculan korban yang mengalami hal serupa.
Namun, kita tidak akan membahas tentang pelaku dan kasusnya, melainkan tentang fenomena fetish tersebut.
Fetish
Dikutip dari perkataan seorang psikologi dengan kekhususan atau spesialisasi Cinta dan Hubungan intim (Intimate Relationship), Zoya Amirin mengatakan bahwa fetish adalah seorang individu yang terangsang dengan bagian tubuh non-seksual atau benda-benda non-seksual.
Menurut Web MD, objek fetish sendiri bisa berupa pakaian (pakaian dalam, sepatu, lingerie) dan juga bagian tubuh (kaki, payudara, dll) yang disebut parsialisme.
Melalui objek fetish yang ada, seseorang akan mendapatkan kepuasan seksualnya. Namun menurut DSM-5, parsialisme dikategorikan sebagai kelainan fetisisme.
Lalu, kenapa kelainan fetisisme ini bisa terjadi? Apakah kasus “fetish kain jarik” termasuk kelainan fetish?
Kelainan Fetish
Kelainan fetish sendiri bisa terjadi karena seseorang stres atau mendapatkan tekanan dalam bidang sosial, pekerjaan, sampai bidang lainnya.
Orang yang memiliki kelainan fetish sendiri juga tidak hanya melibatkan bagian tubuh, tapi juga benda mati.
Seperti yang terjadi ketika orang justru fetish ketika melihat orang dibungkus dengan kain. Dengan mendapatkan objek tujuannya, seseorang bisa mencapai gairah seksualnya.
Dikutip dari Tirto.id, fetish juga dikategorikan jadi dua jenis, bentuk fetish dan media fetish. Bentuk fetish melibatkan bentuk benda yang menjadi peran penting, seperti bentuk orang yang dibungkus.
Sedangkan media fetish melibatkan bahan dari objek. Jika melihat kasus ini, media fetish yang digunakan pelaku adalah kain. Jadi, mereka akan berusaha mengumpulkan objek yang mereka sukai untuk mendapatkan gairah seksualnya.
_
Jadi, apa pendapat lo tentang fetish ini?