Seorang aktivis perubahan iklim menyusup ke runway Louis Vuitton
“Overconsumption = Extinction,” begitu tulisan di banner besar seorang aktivis yang menginterupsi fashion show Louis Vuitton di Paris (5/10).
Saat itu, Louis Vuitton sedang memamerkan koleksi Spring 2022-nya sebagai penutup Paris Fashion Week. Tapi tanpa disangka, ada tamu tak diundang.
Protester disrupting tonight’s Louis Vuitton show pic.twitter.com/hP8dry4kkz
— jessica testa (@jtes) October 5, 2021
Di antara para model, aktivis dari Amis de la Terre France, Youth for Climate dan Extinction Rebellion itu ikut melenggang di catwalk. Tentunya para penonton pun kaget, tak terkecuali pihak penyelenggara.
Dari video yang beredar, di front row terlihat bintang layar lebar Prancis, Catherine Deneuve dan Isabelle Huppert yang terkaget-kaget.
Selain itu, ada juga chief executive LVMH, Bernard Arnault bersama orang-orangnya yang nggak kalah kaget dan saling liat-liatan.
‘Bergulat’ dengan pihak keamanan
a protester interrupting the louis vuitton show at paris fashion week pic.twitter.com/NmZJAlo31J
— ✨ (@PRADAXBBY) October 5, 2021
Orang-orang bingung, pihak keamanan pun langsung ambil tindakan dan coba menghalau si pedemo. Pemandangan ‘gulat’ antara si aktivis lingkungan dan security pun jadi tontonan para tamu.
Protes itu pun lumayan mengganggu jalannya para model yang berjalan di runway, sempat terlihat juga barisan model yang jadi berantakan.
Dengan alunan musik dramatis, pihak security akhirnya berhasil menghentikan aksi protes dari aktivis lingkungan itu.
Protes akan industri fashion yang menyumbang emisi karbon
Lewat sebuah tweet dari kelompok aktivis Extinction Rebellion France itu, mereka mengajak para penonton dan Presiden Prancis, Emmanuek Macron untuk #ActNow:
“Sangat mendesak utnuk BERAKSI mengurangi emisi karbon kita! Industri fashion menyumbang hingga 8,5% dari emisi gas rumah kaca global. Sekarang @Pemerintah punya peluang untuk mengadopsi peraturan ambisius di sektor ini… tapi tak melakukan apa-apa,”
Isu semacam ini memang sudah jadi tanggung jawab kita semua, terutama pelaku industri fashion raksasa, seperti LVMH. Apalagi, kalau kita bicara soal tren yang bikin industri tekstil makin harus menggenjot untuk produksi terus dengan cepat.
—
Baca juga:
