Dapat Hujatan, ‘Emily in Paris 2’ Bakal Lebih Berbudaya ‘Prancis’
‘Emily in Paris‘ jadi salah satu komedi rilisan Netflix terbesar yang rilis tahun lalu. Dengan lebih dari 58 juta penonton sejak debutnya di tahun 2020, serial ini terbilang sangat populer.
Walaupun dengan kepopulerannya yang melejit, acara yang kelihatannya ‘bright‘ banget ini menuai banyak kritik. Pasalnya, serial ini kurang merepresentasikan budaya Prancis dengan baik. Padahal, keseluruhan ceritanya berlatar di Paris, ya sesuai judulnya.
Banyak juga yang bilang bahwa serial ini cuma mewakili pandangan ‘glamor‘ kehidupan di Paris dari mata orang-orang Amerika.
Kreator Darren Star bilang: “Ya, itu poinnya.“
Melansir Variety, kreator Darren Star mengatakan:
“Menurutku, ini tentang evolusi karakternya. Aku pikir saat seseorang pergi ke Paris untuk pertama kalinya, mereka terkesima dengan kecantikan kota dan itulah yang mereka lihat.” ujarnya.
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa orang-orang yang lama tinggal di Paris untuk waktu yang lama gak akan mengerti hal ini. Sebagaimana orang yang baru pertama kali menginjakkan kaki di kota itu.
Makanya, inilah yang Emily bawakan dalam serial ‘Emily in Paris’.
Cerita ‘Emily in Paris’ dengan pandangannya yang serba Amerika
‘Emily in Paris‘, bercerita tentang Emily yang diperankan oleh Lily Collins dan pengalaman pertamanya di kota Paris. Ceritanya, ia berumur 20-sekian, berasal dari Chicago dan bekerja di firma marketing.
Dalam kisahnya, Emily bertugas untuk memberi pandangan dari ‘Amerika‘ di kantornya itu. Makanya, ini juga yang tergambarkan di seluruh serial ini sehingga budaya Prancis kurang mereka gambarkan dengan baik. Bahkan banyak kritik juga yang mengatakan kalau ini agak ‘stereotyping‘.
Kabarnya, season kedua ini bakal mulai proses syutingnya Senin nanti di Paris, St. Tropez, dan lokasi-lokasi lain di Selatan Prancis. Untuk itu, Star bilang “Tentu, aspek kehidupan yang lebih khas mulai masuk dan ku pikir itulah yang akan terjadi padanya.”
Katanya juga, Emily harus lebih bisa menyesuaikan diri ke budaya Prancis.
“Aku pikir dia bakal lebih berasimilasi dengan kehidupnya di Paris dan meningkatkan pelajaran bahasanya.”
—
Baca juga: