Dampak Kebocoran Minyak Karawang, Jakarta Siap Siaga
Kawasan pantai yang terletak di Desa Cemara Jaya, pantai Karawang, Jawa Barat tercemar dengan cairan hitam pekat disepanjang pesisir. Semua pasir berwarna hitam, bau menyengat membuat warga pusing, hanya warga yang mengangkat gumpalan hitam ynag melekat di pasir pantai.
Cairan hitam pekat yang menyerbu di pesisir Karawang, pertama kali dilihat oleh para nelayan yang sedang mencari udang. Tidak seperti biasa, para nelayan merasa heran karena biasanya udang tidak sesulit itu untuk didapat. Ketika diangkat, jaring-jaring usdah dipenuhi oleh cairan yang diketahui minyak mentah.
PT Pertamina (Persero) akhirnya membuka suara, dimana terdapat kebocoran minyak saat melakukan pengeboran minyak lepas pantai Karawang. Kebocoran tersebut ternyata sudah terjadi semenjak 12 Juli 2019, dimana sekarang muntahan minyak tersebut sekarang sudah berada di pesisir pantai Karawang.
Direktur Hulu PT Pertamina, Dharmawan Samsu menjelaskan kebocoran minyak terjadi akibat pengeboran lepas laut milik PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (ONWJ). Kebocoran itu diakibatkan aktivitas re-entry saat pengeboran di sumur YYA-I.
Kebocoran yang terjadi mencapai 3.000 barrel atau setara dengan 477 ribu liter pehari. Hingga kini luberan minyak tersebut telah menyusut tinggal 300 barel per hari atau setara dengan 47.700 liter.
Taukah film Deepwater Horizon?
Tumpahan minyak yang telah menerjang pesisir Karawang bisa menimbulkan risiko terburuk berupa semburan gas (blow out). Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral Djoko Siswanto menyamakan jika terjadi semburan tersebut dampak yang akan terjadi akan sama seperti film Deepwater Horizon.
“Pernah menonton Deepwater Horizon nggak? Kejadian buruknya bisa seperti itu,” kata Djoko di kantor Kementerian ESDM
Seperti diketahui, kebocoran minyak mentah di Teluk Meksiko terjadi pada 20 April 2010. Tumpahan tersebut berasal dari sebuah anjungan pengeboran minyak yang berada 66 kilometer dari lepas pantai Louisiana, AS. Usaha pengeboran ini sebenarnya dimiliki Transocean Ltd, tapi sedang disewa oleh British Petroleum (BP) Plc, perusahaan minyak asal Inggris.
Anjungan tersebut mengalami kecelakaan karena ada ledakan akibat kebocoran gas. Ledakan itu mengenai kepala sumur yang berada di kedalaman 1.500 meter di bawah permukaan laut. Setidaknya 11 pekerja tewas dan sejak itu mayat mereka belum juga ditemukan.
Pertamina berharap kejadian di anjungan lepas pantai Karawang tidak seperti di Teluk Meksiko yang digambarkan dalam film Deepwater Horizon.
Dampak Kebocoran Minyak
Dilansir dari DetikX, Wakil Bupati Kepulauan Seribu Junaedi dampak tumpahan minyak dapat mengakibatkan banyak ikan mati.
Saya terima laporan banyak ikan yang mati di sekitar Pulau Untung Jawa, tepatnya di Pulau Bokor
Junaedi mengatakan bahwa sejumlah petugas dan masyarakat sudah disiagakan untuk mengantisipasi tumpahan minyak yang akan menerjang pantai Jakarta. Dimana kebocoran minyak tersebut dikatakn sudah masuk ke wilayah Teluk Jakarta.
“Kami sudah menyiapkan jaring serta sejumlah alat untuk mencegah minyak yang sudah sampai Kepulauan Seribu bagian selatan merambat hingga ke pantai yang ada di Jakarta,” kata Junaedi.