Curi Uang Sesajen Buat Bayar SPP, Siswi SMK Dibebaskan Polisi
Curi uang seseajen sebesar IDR 170 ribu
Seorang siswsi SMK diketahui mengambil uang sesajen di kotak Pura Dalem, Banjar Pujung, Desa Sebatu, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Giayanar Bali.
Adapun jumlah uang yang dicuri sebanyak IDR 170 ribu.
Saat diinterogasi, dia mengaku bahwa dirinya tidak lagi tinggal dengan orang tua melainkan dengan kakeknya. Kedua orang tua sudah berpisah dan masing-masing menikah lagi.
“Anak ini, baru umur empat tahun (ditinggal nikah sama orang tuanya) sudah nikah lagi. Orang tuanya pergi dari rumahnya sehingga dia dirumah sama kakeknya. Untuk selanjutnya kita sudah koordinasi dengan pihak Prajuru (Petugas Adat) bagaimana biar masalah ini dimusyawarahkan,” ujar Kapolsek Tegalalang AKP I Ketut Sudita.
Diselesaikan dengan damai
Dilansir dari CNNIndonesia, kepolisian akan membebaskan siswi berinisial NKE. Pasalnya alasan dia mencuri uang itu adalah untuk keperluan membayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) Sekolah.
Sudita juga mengaku bahwa pihaknya berupaya keras agar kasus ini bisa terselesaikan dengan damai.
“Hari Senin ini, kami akan melaksanakan diversi untuk penyelesaian masalah itu dan melibatkan semua. Baik dari prajuru (petugas adat) sebagai korban dulu, dari pelindung anak dan instansi terkait, kita undang semua agar masalah itu bisa selesai,” tutur AKP Sudita, Kamis (23/6).
Lebih lanjutnya mereka juga semaksimal mungkin mengusakahan ‘restorative justice’.
“Kita, akan berikan pemahaman dan nanti kita undang perlindungan anak,” lanjutnya.
Tidak bisa ikut training jika tidak membayar
Sudita menambahkan bahwa siswi itu memang nekat mencuri uang sesajen untuk membayar SPP. Siswi itu terpaksa nekat karena dirinya tidak akan bisa mengikuti training di sekolah jika tidak membayarkan SPP.
“Benar, sesuai dengan keterangan dia, untuk bayar SPP setelah dapat uang itu, dia langsung disetorkan ke koperasi sekolah untuk bayar SPP. Bayar Rp 170 ribu ini, agar dia bisa ikut training sekolah. (Kalau tidak) bayar tidak dikasih training, makannya dia ‘berusaha’,” pungkas Sudita.
-
Cegah Klitih, Pemerintah Yogyakarta Terapkan Jam Malam Anak
-
Riset: 1 dari 3 Orang Indonesia Mageran alias Kaum Rebahan
-
Twitter, Instagram, Hingga Netflix Terancam Diblokir Kominfo, Mulai Bulan Juli 2022?
Top image via Unsplash
Let us know your thoughts!