Cium Tangan Saat Silaturahmi Lebaran, Boleh Atau Tidak?
Cium tangan, budaya yang melekat di Indonesia
Budaya cium tangan identik dengan sikap yang menunjukan kesopanan, kesantuan hormat dan kekaguman.
Dilansir dari Rancah.com, selain sebagai bentuk kesopanan, tersirat pula makna kerendahan hati dalam budaya cium tangan.
Selain itu, cium tangan terhadap orang tua, guru atau ulama menjadi salah satu indikator kepatuhan.
Cium tangan sendiri seolah menjadi sesuatu yang tidak terlepaskan dari momen silaturahmi saat lebaran.
Begini saran pakar kesehatan
Setelah 2 tahun tidak diperbolehkan mudik, tahun ini pemerintah akhirnya membuka pintu tersebut.
Kendati demikian, Indonesia sebenarnya masih mencatat pertambahan kasus Covid-19 baru setiap harinya.
Menanggapi hal itu, para pakar mengeluarkan saran agar aktivitas mudik tidak dibarengi dengan kegitan kontak fisik, termasuk cium tangan dan sungkeman.
Dilansir dari Detik.com, Spesialis paru paru Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Erlina Burhan, SpP(K) menyarankan untuk tidak mencium tangan.
“Dalam situasi kita belum endemi, kita juga belum tahu apakah seseorang itu sakit atau tidak. Apa lagi kan sekarang Omicron nggak ada gejala juga ya. Atau gejala ringan, bahkan orang-orang menganggap ini flu biasa,” tuturnya.
Lebih lanjut dia menyebut ditiadakan tes antigen dan PCR sebagai syarat justru membuat keluarga tidak saling tahu apakah mereka terpapar atau tidak.
“Jadi entar dulu deh sungkem, cium tangan, pelukan, walaupun kita senang banget hugging and kissing ya. Tapi dalam situasi sekarang sekali lagi ini mengajak kita untuk sabar. Sabar sedikit, entar baru kita kembali seperti semula,” pungkasnya.
Pengenaan masker jadi opsi utama
Menyebut mengabaikan budaya tersebut merupakan hal sulit, Kepala Program Studi Spesialis Kedokteran Keluarga Layanan Primer Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Dhanasari Vidiawati menyarankan warga untuk tetap mengenakan masker jika harus melakukannya orang tua pada Hari Raya Idulfitri.
“Yang aman, tetap memakai masker. Tetap memakai masker dan kita enggak usah pegang tangannya,” tuturnya dalam Talk Show tentang; “Silaturahmi Sehat, Lebaran Penuh Berkat”, secara daring, Rabu (26/4/2022).
Dia juga menghimbau pengunaan hand sanitizer sebelum dan setelah melakukannya.
Kendati demikian, Dhanasari juga menyarankan sebaiknya tidak melakukan cium tangan.
-
Berbasis Metaverse, Kemendagri Buat Layanan Cegah Korupsi Pemda
-
Ikut Mudik, Bocah SD Malah Tertinggal Keluarga di Rest Area
-
Hari Raya Lebaran: Emang Mesti Banget Beli Baju Baru?
Top image via Detik