Cina Larang Keluhan Soal Lockdown di Media Sosial Meski Warganya Kelaparan
Diungkapkan pemerintah daerah usai upaya lockdown daerah bergulir
Pemerintah Cina melarang warganya mengeluh soal lockdown di media sosial.
Hal ini mengacu pada kebijakan lockdown yang berlangsung di Xi’an.
Menanggapi keluhan yang bersirkulasi di media sosial, pemerintah daerah Xi’an pun mengeluarkan larangan tersebut ke belasan juta warganya.
Baca juga: Alun-Alun Utara Yogyakarta Dijual di Metaverse, Pemda Angkat Suara
Pemerintah punya program pengintaian media sosial kalo warga ngeluhin lockdown
Perintah tersebut diungkapkan lewat pesan singkat yang dikirimkan ke sekitar 13 juta warga yang tinggal di kota tersebut.
“Mulai 4 Januari, warga dilarang mengunggah detail aturan pandemi atau informasi mengenai situasi di jalan, video, tautan, atau foto situasi, terutama berita negatif,” demikian kutipan pengumuman pemerintah tersebut.
Nggak cuma itu, pesan tersebut juga menyebut bahwa pemerintah memiliki program pengintaian untuk menyiasati penyebaran berita negatif.
“Ada program pengintaian di grup WeChat, dan semua berita negatif akan langsung dihapus setelah dikirim. Camkan ini dan sebarkan pesan ini.”
Baca juga: Begini Jadinya Kalo Domba Digunakan untuk Kampanye Vaksin
Warga kelaparan
Pengumuman ini disampaikan pemerintah sejak warga setempat mengeluh lapar di media sosial.
Warga tidak diperbolehkan keluar rumah, kecuali untuk tes covid-19.
Alhasil, pemerintah pun menyalurkan pasokan kebutuhan warga. Namun pemerintah mengakui adanya kendala dalam proses penyaluran pasokan tersebut.
Your thoughts? Let us know in the comments below!