Cegah kekerasan seksual, Nadiem Makarim selaku Mendikbud meminta pihak sekolah dan pengguruan tinggi membentuk satuan kerja alias tim khusus.
Adapun hal itu menurutnya diperlukan agar dapat menanggulangi satu dari tiga permasalahan pada dunia pendidikan, yaitu kekerasan seksual.
Cegah kekerasan seksual, kementrian sedang menggodok peraturan menteri
“Mekanisme terbaik untuk mendorong sekolah dan perguruan tinggi untuk membentuk satuan kerja pencegahan kekerasan,” tutur Nadiem dalam acara yang disiarkan melalui YouTube Kemendikbud RI, Senin (8 Maret).
Nadiem mengatakan bahwa kementrian sendiri tengah merancang aturan untuk dapat membasmi tiga ‘dosa’ pada dunia pendidikan. Mulai dari intoleransi, kekerasan seksual dan perundangan.
Kemendikbud sebagai kementrian yang bertanggung jawab juga dikabarkan tengah menggodok peraturan menteri terkait kekerasan seskual yang sering terjadi pada perguruan tinggi maupun sekolahan.
Selain mendorong pembentukan satuan kerja pencegahan kekerasan. Nadiem juga mengaku sedang merumuskan mekanisme terbaik untuk menindaklanjuti laporan kasus dari yang terjadi di jenjang PAUD, pendidikan dasar hingga sekolah menengah.
Adapun penanggulangan kasus kekerasan di sekolah sebenarnya sudah diatur dalam Permendikbud No. 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.
Masyarakat wajib berperan aktif dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang ramah bagi perempuan
Pada kenyataannya, Nadiem memahami upaya yang dikerjakannya bersama jajaran hanyalah sebagian kecil dari ikhitar menciptakan lingkungan pendidikan yang ramah bagi perempuan.
Dirinya menyebut bahwa upaya ini wajib mendapat dukungan serta kesadaran dan kemauan dari seluruh lapisan masyarakat.
“Lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung bagi perempuan mulai dari rumah, sekolah, perguruan tinggi sampai tempat kerja akan mendorong kemunculan lebih banyak perempuan pemimpin pada masa mendatang,” tambah eks bos Gojek.
—
Semoga dengan adanya tim tersebut, wanita bisa merasa lebih aman.
