Bully ke Penjual Jalangkote Viral, Kenapa Masih Bisa Terjadi?
Baru-baru ini, media sosial diramaikan denga video bullying sekelompok orang dewasa terhadap seorang anak bernama Rizal saat sedang menjual jalangkote menggunakan sepedanya. Rizal tampak dikucilkan dan didorong sampai jatuh.
Aksi bullying ini terjadi di Pangkep, Sulawesi Selatan dan membuat geram netizen. Tidak hanya didorong, korban pun juga mendapat pukulan dari belakang.
The power of social media! Berita ini dengan cepat sampai ke tangan kepolisian setempat. Kapolsek Ma’rang, Ipda Sofyan langsung bergerak cepat dan berhasil mengamankan pelaku dan korban.
“Pelaku atas nama Firdaus, sudah kita amankan bersama korban setelah video ini viral. Kejadiannya itu sore tadi di lapangan Bonto-bonto. Korban mengalami luka lecet di tangannya karena didorong oleh pelaku,” kata Ipda Sofyan.
Melihat hal yang menyedihkan ini, membuat banyak orang bertanya-tanya “Menagapa aksi bullying seperti ini masih bisa terjadi?”. Mari kita bahas bersama-sama.
Kenapa Masih Bisa Ada Aksi Bullying?
Dilansir dari Times Indonesia, bullying atau perundungan adalah tindakan intimidasi yang bertujuan untuk melukai orang lain, baik fisik maupun mental. Hal ini melibatkan kekuatan pelaku yang mendominasi korban yang lemah.
Berdasarkan data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tahun 2018, kasus bullying seperti ini marak terjadi pada bidang pendidikan. Biasanya penyebab seseorang menjadi korban bullying adalah karena penampilan fisik, ras, terlihat lemah, dan terlihat tidak mudah bergaul.
Tidak hanya itu, dari sisi pelaku hal ini bisa terjadi karena punya masalah pribadi yang belum terselesaikan, pernah menjadi korban bullying juga, iri kepada korban, kurangnya empati, dan yang paling parah adalah untuk mencari perhatian.
Menurut lo, apa dasar tindakan Firdaus kepada Rizal?
Untuk alasan Firdaus melakukan tindakan ini masih dalam tahap pemeriksaan intensif oleh kepolisan. Namun, dari foto saat pelaku ditangkap, ia justru terlihat tersenyum.
Hal ini membuat masyarakat semakin geram dan menganggap bahwa ia merasa puas setelah mem-bully korban di tempat kejadian perkara.
Kabar selanjutnya adalah polisi juga telah mengungkap motif pelaku melakukan pemukulan karena tak terima dengan ucapan korban saat berusaha melawan. Oleh karena itu, pelaku sampai mendorong korban hingga terjatuh.
Perhatikan Efek Samping Bullying
Ada baiknya, kita semua juga harus mengetahui efek samping dari bullying. Ada dampak jangka panjang yang bisa melekat pada korban, seperti depresi, mengalami masalah di sekolah, dan yang paling parah sampai timbul pemikiran untuk bunuh diri atau melukai diri sendiri.
Hal ini sudah tidak sepantasnya dilakukan, terlebih kepada anak di bawah umur. Setelah kejadian tersebut, Rizal sebagai korban mendapat perhatian lebih dari masyarakat dan memberikannya sepeda baru supaya lebih semangat berjualan jalangkotenya.