BPOM Resmi Terbitkan Izin Darurat Vaksin Moderna!
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru saja menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin Moderna.
Penerbitan izin darurat ini berdasarkan hasil uji klinis fase tiga dan pengkajian Komite Nasional Penilaian Vaksin Covid-19, ITAGI, dan BPOM.
Bisa dibilang, Moderna adalah salah satu vaksin yang paling dinanti-nantikan warga Indonesia selain Pfizer. Hal ini dikarenakan efektivitas vaksin yang tinggi pada rentang usia produktif.
Vaksin Moderna Aman untuk Komorbid
Kepala BPOM, Penny Lukito mengumumkan data hasil uji klinis fase ketiga dalam konferensi pers yang baru saja diselenggarakan. Vaksin Moderna menunjukkan efikasi mencapai 94,1 persen pada kelompok usia 18-65 tahun.
“Untuk data efikasi berdasarkan data uji klinis fase ketiga menunjukkan adanya 94,1 persen pada kelompok usia 18-65 tahun dan 86,4 persen untuk usia di atas 65 tahun,” kata Penny.
Read more:
-
Google Maps Bantu Warga DKI Jakarta Temukan Lokasi Vaksinasi Terdekat!
-
UNO Gelar Turnamen Dunia Pertama untuk Rayakan Ulang Tahun Ke-50
Selain itu, Penny juga menjelaskan bahwa berdasarkan hasil uji klinis ketiga, vaksin Moderna dinilai aman untuk kelompok masyarakat yang memiliki komorbid atau penyakit bawaan. Komorbid yang dimaksud adalah penyakit paru kronis, jantung, obesitas berat, diabetes, lever hati, dan HIV.
“Penerbitan EUA ini untuk merespons kebutuhan vaksin yang sangat tinggi dan upaya pemerintah dalam memperluas cakupan akses vaksin dengan intensitas program vaksinasi nasional,” lanjut Penny.
Indonesia Dapat Hibah Moderna dari Amerika Serikat
Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin juga sempat mengatakan bahwa Indonesia akan menerima sumbangan sebanyak 4 juta dosis vaksin Moderna dari Amerika Serikat.
“Kita juga akan dapat (vaksin dalam bentuk hibah) dari Amerika Serikat dengan bantuan pak Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan. 4 juta Moderna yang juga akan kita dapat dalam waktu singkat,” kata Budi dalam penuturannya melalui YouTube Sekretariat Presiden.
Selain dari Amerika Serikat, pemerintah juga akan menerima hibah dari Jepang sebanyak 2,1 juta dosis vaksin AstraZeneca.
_
Tentu ini menjadi kabar baik bagi kita semua. Semoga keadaan bisa kembali normal.